sadar1
26/03/2015

Masa lalu sudah berlalu,
masa depan tidak ada yang tahu.
Rayakanlah hidup di sini, saat ini.

Setiap akhir pekan, Radio Rase 102.3 FM Bandung menyiarkan program Weekend Favorite yang mengulas soal gaya hidup. Pekan ini, giliran Adjie Silarus yang berkesempatan untuk berbagi tentang bukunya, Sadar Penuh Hadir Utuh.

Buku ini hadir karena Adjie ingin menyebarkan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat yang bebas dari stres. Mengapa buku ini diberi judul Sadar Penuh Hadir Utuh? Karena, sering kali raga kita hadir, tetapi pikiran kita mengembara ke mana-mana—kadang ke masa lalu, kadang ke masa depan.

Pada sesi rekaman yang berlangsung Selasa, 24 Maret 2015 kemarin, Adjie mengungkapkan bahwa orang yang berlatih mindfulness—kesatuan raga dan pikiran—cenderung lebih tenang dan bahagia. Pasalnya, orang-orang ini lebih menghargai keindahan pada hal-hal sederhana. Mereka juga bisa berdamai dengan masa lalu sehingga bebas dari kenangan-kenangan yang mengganggu.

Di dalam bukunya ini, Adjie mengupas tuntas tentang mindfulness agar kita bisa lebih bahagia dengan merayakan hidup. Buku Sadar Penuh Hadir Utuh seakan menemani kita melakukan perjalanan ke dalam diri sendiri. Mulai dari membentuk persepsi, mengubah kebiasaan, hingga menjaga perasaan—semua itu merupakan kunci utama untuk mencapai hidup yang lebih baik.

Ingin tahu lebih lanjut tentang sesi talkshow dengan Adjie Silarus di Radio Rase? Nantikan siarannya Sabtu, 28 Maret 2015 pukul 16.00-18.00 di Rase 102.3 FM Bandung.

sadar2

sadar3

deta-eyd-2
09/03/2015

Selama ini, tidak sedikit orang yang meremehkan bahasa Indonesia karena memang sudah merupakan bahasa ibu. Banyak yang merasa tidak perlu mempelajarinya karena toh sudah digunakan sejak pertama kali belajar bicara.

Namun, apakah selama ini kita sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar? Atau, jangan-jangan, kita sering keliru tapi tidak sadar? Pasalnya, banyak sekali kesalahan umum yang sekilas terlihat benar. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Merubah
Penggunaan kata “merubah” tidak tepat, yang benar adalah “mengubah”. Karena, kata ini dibentuk oleh awalan (me)+kata dasar (ubah). Berdasarkan ketentuan, imbuhan me yang diikuti oleh huruf vokal menjadi meng. Mungkin kekeliruan ini terjadi karena orang terbiasa mendengar kata “berubah”, yang dibentuk dari imbuhan (ber)+kata dasar (ubah).

2. Sekedar
Dalam bahasa lisan, banyak bunyi yang bergeser. Seperti telur menjadi telor, begitu juga sekadar menjadi sekedar. Yang perlu diingat, kata ini berasal dari kata dasar kadar, jadi yang benar adalah sekadar.

3. Silahkan
Kata ini berasal dari kata dasar (sila)+akhiran (kan). Jadi, yang benar adalah silakan.

4. Terlanjur, Terlentang, dan Terlantar
Banyak orang yang keliru menganggap bahwa ketiga kata ini diawali dengan imbuhan (ter), padahal yang benar yaitu telanjur, telentang dan telantar—ketiganya merupakan kata dasar. Di dalam kamus, tidak ada kata dasar lanjur, lentang, ataupun lantar.

Contoh-contoh tersebut merupakan kosakata yang sering kita ucapkan sehari-hari. Jadi, ada baiknya kita mulai memperbaiki perbendaharaan kata. Orang asing saja banyak yang mempelajari bahasa kita. Bahkan, mereka harus mengikuti UKBI (Uji Kemahiran Bahasa Indonesia) untuk dapat bekerja di sini. Jangan sampai kita, sebagai pemilik bahasa Indonesia, kalah dengan mereka.

Oleh karena itu, mari kita mulai mengenal bahasa nasional dengan lebih dalam. Caranya, bisa diawali dengan membaca buku EYD & Kaidah Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya.


eyd--kaidah-bahasa-indonesia

EYD & Kaidah Bahasa Indonesia berisi pedoman EYD; sinonim dan antonim; bahasa serapan; kata baku dan tidak baku; jenis kata, frasa, kalimat, dan paragraf; pedoman umum pembentukan istilah bahasa Indonesia; majas dan peribahasa; roman dan puisi; serta padanan istilah komputer dalam bahasa Indonesia.

02/03/2015

Menyampaikan pesan bersamaan dengan rasa, seringkali tidak cukup hanya dengan kata-kata. Jika ditambahkan media lain, salah satunya lewat gambar yang tepat, akan lebih menyawai kalimat yang ingin kita ungkapkan. TransMedia Pustaka menantang kamampuanmu untuk menyawai kalimat-kalimat dari buku Adjie Silarus dengan media gambar. Aktifkan kamera lalu tangkap objek di sekitarmu untuk mendukung visualisasi kalimat yang akan TransMedia Pustaka tayangkan.

Read More

ibu-anak
23/02/2015

“Tangis kesakitan anak saya adalah rajam terpedih untuk saya. Jika diperkenankan Tuhan, biarlah saya yang menanggung penyakit itu. Jangan anak saya! Saya takut dia tidak sanggup bertahan”.

Bagitulah tanggapan dan permintaan seorang ibu saat mengetahui bahwa anaknya mengidap penyakit kelainan jantung bawaan.

Ya, seorang ibu—sosok yang melahirkan dan melindungi, serta selalu mendukung meski anaknya melakukan banyak kesalahan—rela mengorbankan atau menukarkan dirinya demi sang anak.

Meski sosok ibu terlihat tegar dan tangguh, sesungguhnya ia memiliki banyak ketakutan. Seperti contoh pada cerita tadi, seorang ibu takut penyakit berbahaya menyerang anaknya.

Tentu, semua orangtua akan takut jika anaknya terserang penyakit berbahaya. Namun, bagi ibu—yang melahirkan dan mengasuhnya—ketakutan itu terasa lebih besar. Rasa cemas memikirkan kondisi kesehatan sang anak menyita pikirannya. Seolah sebagian jiwanya ikut merasakan sakit jika sang anak tak berdaya.

Pertanyaan, “Bagaimana jika anakku tak mampu bertahan?” Atau, “Adakah harapan bagi anakku untuk bisa melewati semua ini?” tentu kerap hadir dalam pikiran ibu. Membuatnya semakin “dihantui” rasa takut.

Itulah sebenar-benarnya perasaan seorang ibu. Setinggi itulah sosok ibu menyayangi kita. Sebesar itulah sosok ibu ingin berkorban demi kesembuhan kita.

Bagi seorang ibu, tak ada yang lebih membahagiakan selain melihat sang anak tersenyum dan dijauhkan dari segala penyakit. Lantas, bagaimana dengan kita—anaknya?


dia-yg-kupanggil-ibuDia yang Kupanggil Ibu karya Ade Wulan berisi untaian kisah tentang kehebatan ibu. Kisah-kisah tersebut begitu menyentuh perasaan. Menyadarkan kita akan arti penting seorang ibu.

beli

 

 

 

 

Sumber gambar: www.flickr.com/photos/paul_everett82/5507628295/

cerita-cinta-mommy-dalam
18/02/2015

Menghadapi anak dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi memang tidak mudah. Salah memberikan penjelasan sedikit saja, bisa berakibat fatal. Apalagi bagi para orangtua—khususnya ibu—yang bekerja, dibutuhkan cara kreatif dalam mengasuh dan mendidik anak agar ia tetap mendapatkan yang terbaik.

cerita-cinta-mommy-dalam

Menghadapi anak dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi memang tidak mudah. Salah memberikan penjelasan sedikit saja, bisa berakibat fatal. Apalagi bagi para orangtua—khususnya ibu—yang bekerja, dibutuhkan cara kreatif dalam mengasuh dan mendidik anak agar ia tetap mendapatkan yang terbaik.

Hal itulah yang Nuning Widowati terapkan pada kEnt—jagoan kecilnya. Meski Nuning juga berperan sebagai wanita karier, ia tetap bisa mengasuh dan mendidik kEnt tanpa perlu meninggalkan pekerjaannya.

Ya, keterampilan dalam berkomunikasi antara orangtua dan anak menjadi jawaban dari eratnya hubungan Nuning dan kEnt. Dengan penyampaian yang sederhana dan mudah dipahami, Nuning membuat cara mengasuh dan mendidik anak menjadi lebih hidup.

Misalnya saja dengan menuliskan kata-kata penyemangat kepada anak dengan colorful sticky notes. Sticky notes atau post it notes merupakan kertas warna-warni dengan ukuran kecil dan biasanya digunakan untuk mencatatat poin penting, pesan singkat, atau catatan kegiatan yang akan atau sudah dilakukan.

Bagi Nuning, kertas cantik ini juga bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan atau ide kepada anak. Media tulis ini akan sangat menarik perhatian mereka. Pesan yang ditulis bisa berupa pengingat jadwal les, kedisiplinan, pesan orangtua ke anak, pesan motivasi atau penyemangat, pesan pujian dari achievement atau pencapaian buah hati, atau pesan rencana kegiatan.

Jika mereka happy dan antusias, mereka akan melakukannya pesan-pesan tersebut dengan sepenuh hati. Tidak hanya itu, ada kalanya orangtua dan anak pun harus membaca pesan tersebut bersama-sama dengan loudly atau keras. Kalau sudah terbiasa, anak-anak akan selalu rindu tulisan kita—para orangtua.


cerita-cinta-mommyCerita Cinta Mommy karya Nuning Widowati bukan sekadar tulisan tentang bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak. Lebih dari itu, melalui buku ini kita—para orangtua—ditantang untuk mencoba dan menerapkan keterampilan komunikasi yang kita miliki dalam mengasuh dan mendidik buah hati.

beli

mindfulness
03/02/2015

Dewasa ini rasanya sulit sekali menghindari stres. Tapi, jika dikelola dengan benar, stres justru dapat membantu kita untuk hidup dengan lebih tenang. Mengapa begitu? Karena, dapat dikatakan, stres merupakan “alarm” untuk mengingatkan bahwa ada yang salah dengan cara kita menggunakan badan dan pikiran kita.

Mungkin kita kurang bijak mengatur waktu. Mungkin kita terlalu memaksakan otak untuk melakukan tugas di luar kapasitasnya. Mungkin kita membuat badan kita bekerja dan tak memberinya kesempatan untuk beristirahat. Jadi, jika stres mulai melanda, hanya satu obatnya: terapkan mindfulness.

Banyak yang beranggapan bahwa meditasi dan mindfulness merupakan aktivitas “mengosongkan pikiran”. Padahal, sebenarnya mindfulness justru merupakan latihan yang membuat kita sadar akan keberadaan kita di sini, saat ini. Jadi, pikiran kita tidak melayang ke mana-mana, tetapi lebih fokus kepada hal-hal yang merupakan prioritas.

Inilah yang diterapkan oleh Adjie Silarus, praktisi mindfulness lulusan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta. Dalam berbagai seminarnya, dia selalu mengungkapkan pentingnya keselarasan tubuh dan pikiran. Pendiri Sukhacitta ini juga menyampaikan bahwa mindfulness dapat membantu kita menciptakan kebahagiaan, serta mengubah sepi menjadi damai dan tenang.

Jika kita sudah mampu menerapkan mindfulness dengan baik, dijamin kita juga dapat mengelola rasa gelisah, depresi, maupun stres. Kualitas hidup dan produktivitas kerja pun meningkat. Untuk itu, Adjie Silarus akan segera meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Sadar Penuh, Hadir Utuh. Dengah hadirnya buku ini, diharapkan “virus” mindfulness semakin luas tersebar sehingga lebih banyak orang dapat menciptakan kebahagiaan masing-masing.

 

Foto oleh: unsplash.com (Jeff Sheldon)

Sadar-Penuh-Hadir-Utuh
03/02/2015

Di tengah derasnya arus informasi di era global seperti saat ini, pikiran kita sering kali terjebak oleh berbagai hal yang harus dilakukan. Belum selesai mengerjakan A, otak kita sudah melompat ke B, C, dan seterusnya—tapi tidak ada yang selesai dengan baik dan justru tertunda semua.

Dalam agama Buddha, kondisi ini dikenal dengan istilah “monkey mind”, yaitu ketidakmampuan mengendalikan pikiran untuk fokus kepada satu hal. Ibaratnya seperti monyet yang bergelayutan dari satu pohon ke pohon lainnya. Lalu, bagaimana cara mengendalikannya? Cukup dengan meditasi sederhana.

Di tengah kegiatan apa pun, coba pejamkan mata, lalu tarik dan embuskan napas sejenak. Rasakan kehadiran kita saat itu, di tempat itu. Pusatkan pikiran kepada satu hal yang—pada saat itu—merupakan prioritas, dan jadikan itu sebagai “jangkar”.

Jadi, misalkan Anda sedang mengerjakan sebuah tugas di komputer, hindarilah membuka multiple tabs yang sekiranya bisa menimbulkan distraksi. Baik disadari maupun tidak, notifikasi yang masuk pada laman komputer pun bisa menjadi pengganggu konsentrasi.

Bayangkan Anda sedang mengetik materi presentasi, lalu ada notifikasi surel masuk. Anda pun berpikir bahwa ada email penting dari atasan atau klien yang harus segera dilihat. Meskipun ternyata itu hanya iklan dari toko online langganan, tak jarang Anda tergoda untuk membuka tautan yang mengalihkan Anda ke laman baru, bukan? Hal seperti inilah yang menyebabkan kondisi monkey mind sehingga pikiran Anda terus mengembara tanpa tujuan yang jelas.

Trik lebih lanjut untuk mengendalikan monkey mind ini dapat Anda temukan di buku terbaru Adjie Silarus berjudul Sadar Penuh, Hadir Utuh yang akan segera terbit. Buku ini akan menemani Anda untuk melatih fokus sehingga dapat menjalani hidup ini dengan lebih utuh dan sempurna.

 

Foto oleh: unsplash.com

138554525 44de656a70 z
30/01/2015

Berbicara tentang negara Jerman, ada banyak hal yang menarik di sana. Mulai dari sejarah, tempat wisata, kebudayaannya, sampai bahasanya. Bagi Anda yang ingin bertualang ke negara Jerman, ada baiknya mengetahui sekelumit info mengenai tempat bersejarah yang ada di dalamnya.

Jerman adalah salah satu negara yang sangat menghargai sejarah. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan Burg (benteng) yang berusia ribuan tahun di tiap kotanya. Terdapat pula Schloss (istana) yang menyajikan kemewahan masa lalu. Adapun beberapa istana yang patut dikunjungi ketika datang ke Jerman, antara lain Heidelberger Schloss di Heidelberg, istana Charlottensburg di Berlin, dan juga kompleks istana Sanssouci di Potsdam.

Jika Anda lebih menyukai suasana kota metropolitan, singgahlah ke Berlin, Frankfurt, dan München. Berlin adalah ibu kota Jerman yang memiliki sejarah paling terkenal. Dahulu, kota ini terbagi dua setelah Perang Dunia II sampai tahun 1990. Hingga kini ciri khas Berlin Timur dan Berlin Barat masih terlihat di tiap sudutnya. Berbeda suasananya jika Anda ke Frankfurt. Kota ini dikenal sebagai kota bisnis yang memiliki banyak gedung pencakar langit. Lain pula halnya dengan München, yang terkenal dengan selebriti papan atas Jerman. Di München ini juga terdapat festival Oktoberfest, festival minum bir terbesar di dunia.

Bosan dengan perkotaan, nikmatilah pantai di Jerman. Pantai-pantai yang terdapat di Ostsee dan Nordsee ini biasa digunakan pengunjung untuk berenang atau berselancar. Tidak hanya itu, salah satu kota di Ostsee, Stralsund, bahkan memiliki akuarium terbesar di Jerman.

Masih banyak lagi tempat menarik yang ada di Jerman. Namun sebelum bepergian, jangan lupa untuk belajar bahasanya. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam belajar bahasa Jerman. Seperti alfabet Jerman yang memiliki umlaut (huruf yang berubah bunyi) seperti ä, ö, dan ü. Selain alfabet, perhatikan juga cara pengucapan yang berbeda tiap hurufnya. Ada beberapa huruf yang diucapkan dengan vokal pendek, dan ada juga yang panjang, tergantung letak konsonannya.

Begitu pun dengan penyusunan kalimatnya yang menggunakan rumus tertentu. Seperti peletakan verba biasanya di urutan kedua dalam satu kalimat. Misalnya seperti ini.

Woher kommen Sie?
verba subjek

Kecuali untuk membuat kalimat tanya dengan jawaban “ya” atau “tidak”. Untuk kalimat itu, verba diletakkan di awal. Seperti berikut.

Wohnen Sie in Bali?
verba subjek

Masih ada beberapa hal lagi yang harus diperhatikan ketika ingin belajar bahasa Jerman. Seperti nominatif, akusatif, datif, präteritum, perfekt, daftar kata kerja tak beraturan, dan lain sebagainya.


sebulan-cepat-belajar-bahasa-jermanIngin cepat menguasai bahasa Jerman? Buku Sebulan Cepat Belajar Bahasa Jerman dari Reny Yuniawati dan Ross Simarangkir dapat memandu Anda untuk belajar dengan praktis dan lancar.

 

 

 

Foto oleh: Mónica (Monguinhas)

1263985679 b53419d85a z
30/01/2015

Pelajaran bahasa Inggris memang bukan hal baru di dalam dunia pendidikan Indonesia. Mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, semua diwajibkan mempelajari bahasa Inggris. Namun ternyata masih banyak orang yang menghindari penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.

Ada berbagai alasan mengapa orang-orang menghindari bahasa Inggris. Salah satunya adalah faktor lingkungan. Faktor ini sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter dan kebiasaan seseorang. Kemampuan berbahasa pun dipengaruhi oleh faktor tersebut.

Jika lingkungan menggunakan bahasa yang baik dan benar, secara tidak langsung akan memengaruhi seseorang dalam berbahasa. Begitu pun dengan bahasa Inggris. Penggunaan bahasa Inggris memang masih belum umum dalam pergaulan masyarakat Indonesia. Hal itu disebabkan masyarakat Indonesia menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa asing, bukan bahasa kedua setelah bahasa Indonesia.

Lain halnya dengan negara tetangga seperti Malaysia. Negara tersebut memiliki dua bahasa yang menjadi bahasa sehari-hari, yaitu bahasa Melayu dan bahasa Inggris. Tak ayal lagi, hampir setiap orang yang tinggal di Malaysia terbiasa menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan mereka. Kondisi ini tentu berbeda dengan Indonesia.

Di Indonesia, bahasa Inggris hanya dipelajari sebagai ilmu wajib sekolah, bukan untuk percakapan sehari-hari. Sebagai ilmu, bahasa Inggris mencakup empat keahlian berbahasa, yaitu listening (mendengarkan), reading (membaca), writing (menulis), dan speaking (berbicara). Keempatnya merupakan kunci keberhasilan untuk menguasai bahasa Inggris. Namun tidak semua orang dapat menguasai semuanya. Kadang ada orang yang memiliki kemampuan di bidang menulis bahasa Inggris, namun terbata-bata saat dihadapkan dengan percakapannya. Tidak sedikit pula orang yang dapat bercakap-cakap dalam bahasa Inggris, namun tidak dibekali dengan grammar yang baik.

Apakah solusi terbaik agar banyak orang menyukai bahasa Inggris?


kamus-lengkap-inggris-indSalah satu solusinya adalah dengan memperkaya kosakata bahasa Inggris. Buku Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris dari Fatya Permata Anbiya, Rani Andriani Koswara, & Yelvi Andri Z ini dapat Anda gunakan untuk memperkaya kosakata dan melatih pelafalan. Tidak hanya itu, di bagian akhir kamus terdapat bab khusus tentang basic grammar dan 50 proverbs terkenal.

 

 

 

 

 

 

Foto oleh: Kris Hoet

salah-jurusan-head
27/01/2015

Pernah mendengar istilah “salah jurusan”? Fenomena ini sering kita dengar dan ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya percakapan mengenai salah jurusan ini terjadi antar-mahasiswa ketika mereka menghadapi perkuliahan yang sulit. Sebenarnya, apa saja penyebab salah jurusan?

Ada banyak hal yang menjadi penyebab mahasiswa salah memilih jurusan. Misalnya seperti mengikuti pilihan orangtua. Alasan ini kerap menjadi faktor utama penyebab salah jurusan. Orangtua menginginkan kita di jurusan yang mereka inginkan, sementara kita menaruh minat pada jurusan lain. Tentu saja kita tidak akan semangat menjalani perkuliahan karena terpaksa.

salah-jurusan-komikFaktor lainnya karena memiliki obsesi untuk masuk PTN atau kampus favorit. Biasanya calon mahasiswa akan melakukan apa saja agar bisa diterima di kampus favoritnya. Salah satu caranya adalah dengan memilih jurusan apa pun yang passing grade-nya rendah. Jurusan tersebut biasanya kurang diminati, jadi hanya sedikit mahasiswa yang terdaftar. Dengan begitu, kemungkinan calon mahasiswa yang diterima akan lebih besar pada kampus itu.

Selain dua faktor tersebut, masih banyak lagi faktor penyebab mahasiswa salah jurusan. Seperti mendapat beasiswa di jurusan yang tidak diinginkan, ikut-ikutan teman, tidak tahu mau jadi apa, sampai ke hal sepele seperti salah mengisi kode jurusan.

Ketika sudah telanjur salah jurusan, mahasiswa biasanya tidak semangat dan malas-malasan mengikuti perkuliahan. Salah satu dampaknya adalah susah lulus. Mengapa begitu? Karena motivasi belajar yang rendah membuat nilai yang dihasilkan selalu di bawah standar, tugas yang tidak selesai, harus sering mengulang mata kuliah, sampai urusan skripsi pun menjadi terbengkalai. Dampak lainnya adalah mudah bosan dan stres. Hal itu terjadi karena ketidaknyamanan si mahasiswa berada dalam lingkungan belajar tersebut. Dengan begitu, ia akan cepat merasa jenuh di dunia perkuliahan.

Walaupun sudah telanjur salah jurusan, solusi menghadapinya tetap ada. Yaitu dengan cara menyetop perkuliahan. Cara ini digunakan untuk para mahasiswa yang masih berada dalam semester awal. Sebaiknya memang harus disadari sejak dini bahwa jurusan yang diikuti bukanlah jurusan yang kita inginkan. Dengan begitu, menyetop perkuliahan merupakan cara terbaik. Asalkan, dengan cara menyetop perkuliahan tersebut, kita dapat bijaksana dan memilih jalan hidup yang lebih baik.

Biasanya penyetopan perkuliahan diikuti dengan pindah jurusan. Banyak orang yang melakukan itu dengan harapan jurusan yang diinginkan akan lebih menyenangkan dari jurusan sebelumnya. Bukan tidak mungkin seorang mahasiswa kedokteran pada semester 4 pindah jurusan ke fakultas ekonomi, dan kini berhasil menjadi ekonom. Satu hal yang perlu diperhatikan bagi mahasiswa yang ingin pindah jurusan, perhitungkan lagi mengenai biaya, usia saat nanti lulus, sampai pekerjaan yang akan diambil setelah lulus nanti.

Bagaimana jika sudah semester akhir dan baru menyadari salah jurusan? Jawabannya adalah tetap lanjutkan studi. Pikirkan kembali dana, tenaga, dan waktu yang telah terbuang selama bertahun-tahun. Karena, tinggal selangkah lagi, masa-masa menjadi mahasiswa akan berakhir. Lebih baik bertahan, lanjutkan, dan perjuangkan sampai selesai. Urusan bekerja setelah lulus nanti, banyak kok, orang yang berprofesi sesuai bakat dan minat, meski bertolak belakang dengan latar belakang pendidikan.


salah-jurusanProblematika salah jurusan memang sering terjadi. Buku Salah Jurusan karya Rusydan Ubaidi Hamdani ini hadir untuk mencegah calon mahasiswa supaya tidak salah jurusan. Bagi yang sudah “tercebur”, masih dapat diarahkan ke “jalan yang benar”.

galau self2
14/01/2015

“Jadi orang lain itu SULIT. Jadi diri sendiri itu MUDAH. Mari percaya diri!!!” Galau??? Sepertinya setiap anak muda pernah merasakan GALAU. Galau karena pelajaran, pergaulan, atau bahkan galau memilih sekolah. Untuk menghilangkan kegalauan tersebut, terkadang kita ingin menjadi orang lain atau mengikuti keinginan orang lain. Tapi, apakah cara ini dapat berhasil? Dengan mengikuti keinginan atau berusaha menjadi orang lain maka kamu tidak akan menunjukkan kemampuan dan kelebihanmu yang sebenarnya. Kamu hanya akan selalu jadi “ekor”, bukan “kepala”.

Read More

galau-thumb
13/01/2015

 

Jika mendengar kata “galau”, apa yang langsung terlintas di pikiranmu? Kata “galau” saat ini memang menjadi topik hangat di antara anak muda. Entah itu berhubungan dengan percintaan, pekerjaan, atau masalah hidup. Sebenarnya bagaimana awal mula kegalauan itu terjadi?

Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya, dan tidak semuanya dapat dihadapi dengan baik. Ada kalanya kita frustrasi dan putus asa karena tidak menemukan jalan keluar. Dari sanalah kegalauan akan muncul dan justru akan memperburuk kehidupan jika kita berkutat di dalamnya.

Ya, kadang kita merasa bahwa hidup kita jauh lebih buruk dari orang lain. Kegagalan demi kegagalan sering kali ditemui. Berbeda dengan kehidupan orang lain yang biasanya terlihat lebih indah. Lalu terciptalah pikiran bahwa hidup ini tidak adil.

Eits, jangan dulu berpikiran seperti itu. Lihatlah di sekitar kita. Masih banyak orang yang mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ketika kita galau memikirkan pekerjaan menumpuk di kantor, sadarilah bahwa ada orang di luar sana yang sering ditolak saat melamar pekerjaan. Atau ketika kita mengeluh kehabisan gadget seri terbaru, ingatlah bahwa masih banyak orang di luar sana yang tabah ketika tidak bisa makan 3x sehari. Lalu ketika kita mengeluh macet saat mengendarai mobil pribadi, lihatlah keluarga kecil yang menjadikan gerobak sederhana sebagai kendaraan sekaligus tempat tinggal.

Dari perbandingan itu, masihkah kita mengeluh atas apa yang kita miliki? Mari belajar bersyukur mulai dari sekarang. Memang terdengar klise dan sepele, tapi jika kita memaknai caranya bersyukur, pasti kita tidak akan merasa kekurangan. Selain itu, mulailah berpikir positif dalam memandang hidup karena hidup itu akan berjalan sesuai dengan apa yang kita pikirkan.

Contohnya saat kita ingin wawancara pekerjaan. Jika sudah panik dan tegang karena memikirkan kegagalan saat nanti wawancara, bukan tidak mungkin hal itu akan terjadi. Karena kita sudah pesimis terhadap kemampuan diri sendiri, otak pun mengirim sinyal kepada seluruh anggota tubuh untuk putus asa dan gagal. Ujung-ujungnya, kita tidak mendapatkan pekerjaan tersebut dan galau pun datang menghampiri.

Yuk, mulai bersyukur dan buang pikiran negatif tentang hidup ini. Kedua cara tersebut terbukti cukup ampuh untuk mengatasi rasa galau yang sering dihadapi. Hidup ini hanya akan terasa indah bila kita berpikir demikian.


no-more-galauSering merasa galau? Cari tahu penyebab dan tipnya dalam buku No More Galau dari Rico. Temukan solusi untuk melihat masalah kehidupan dari sudut pandang anak muda.

You can also sellect color codes via admin theme options

That is some options to demo for you.

X