Butuh Tantangan, Yuk Magang di Penerbit Transmedia
Mau magang, yuk kirim CV kece kamu ke email: redaksi @ transmediapustaka.com
Mau magang, yuk kirim CV kece kamu ke email: redaksi @ transmediapustaka.com
Ada lowongan magang lho di kantor penerbit Transmedia Pustaka. Lowongan ini spesial untuk kamu yang suka dengan budaya Korea dan sebagai mahasiswa yang sedang belajar di program studi Bahasa Korea.
Cek banner di atas ini ya!
SELAMAT kepada pemenang. Terima kasih sudah mengikuti vote cover dari TransMedia Pustaka untuk buku LEBIH HENING DARI SEPI karya ZIA ULHAQ.
Berikut dapat akun yang bertuntung.
1. @saefullrezaa peserta vote di akun @bumifiksi.surabaya
2. @christ_imanuell peserta vote di akun @kbcjakarta
3. @vianitaarum peserta vote di akun penulis (@ziaulhaq.id)
4. @js_mnita, peserta vote di akun @distributorkawahmedia
5. @fahminurulf peserta vote di akun @transmediapustaka
Ketika menyimak salah satu buku di bawah ini, harapannya semangat hidup kamu akan terbangkitkan kembali. Masalah hidupmu mulai terurai dan kamu pun segera move on. Apa pun masalahnya, tetap fokus dan sibuk pada solusi. Dengan begitu langkah, asa, dan jiwamu akan menguat. Ya, kamu juga akan dipacu untuk mensyukuri hidup dan menghargai diri sendiri, serta menemukan kebahagiaan dari hal kecil yang mungkin tidak kamu duga. Inilah yang akan kamu butuhkan.
Selain diberikan suguhan aneka masalah yang mengangkut kepribadian dan manajemen diri, ada pula aneka kisah menarik yang akan menginspirasimu. Buku-buku ini telah banyak mengubah hidup seseorang.
Buku di bawah ini masih relevan dan tetap cocok untuk mendampingi kamu yang sedang berada di masa sulit seperti sekarang ini. Pas untuk menghalau masa lalu dan mengusir dengan rasa galau di awal 2021. Apa saja buku tersebut, mari kita simak penggalan ulasan kelima buku tersebut.
Buku karangan Kim Suhyun ini memberikan solusi nyata semacam to do list untuk memecahkan persoalan, salah satunya seperti ketakutan, kecemasan, iri, dan galau dalam diri para millennials. Cara praktis mengenali masalah dari sudut pandang yang lebih mudah dengan solusi tindakan untuk merencanakan perubahan-perubahan mulai dari diri sendiri. Pembaca diajak untuk bijak menilai dan melihat lingkungan dan dunia luar.
Buku ini syarat dengan ilustrasi, digambar langsung oleh Kim. Simpel penuh warna. Sebuah pegangan praktis untuk usia remaja dan mahasiswa dalam pengembangan diri. Karena pembaca juga diajak berinteraksi dalam menuliskan sendiri to do list versinya sendiri.
Semacam, warning yang dibagikan semua khususnya para milennials agar tidak berulang dan solusi bagi yang sedang mencari makna…bahwa kebahagian diri tidak bisa diukur dengan material, angka, anggapan-anggapan orang, serta jadilah diri sendiri.
Buku ini masuk rak buku bestseller tidak saja di Korea Selatan, namun juga di Indonesia. Bacaan menarik bagi generasi Millenials dan tidak salah disimak juga oleh orangtuanya.
How To Respect Myself buku karya Yoong Hong Yun, berisi tentang bagaimana menghargai diri sendiri dan mencintai diri apa adanya tanpa kebimbangan. Diri yang unik dan wajib diterima apa adanya untuk mandiri dan lebih bernilai. Yoong Hong Yun memberikan langkah demi langkah cara menyelesaikan masalah terkait self improvement. Setidaknya ada 24 latihan untuk meningkatkan kepercayaan diri, disertai analisa masalah-masalah yang dekat dengan dunia remaja dan mahasiswa.
Buku berjudul How To Respect Yourself ini, di Goodreads mendapat rating tinggi, 4,5 bintang. Jason Abdul yang memberikan review bintang lima, mengulasnya bahwa buku tersebut sangat mengena dan ringan, cocok dengan hati dan pikirannya. Sementara Dina, selain memberikan bintang lima dan merekomendasikan untuk orang lain, ia menuliskan, “Hal lain yang membuat saya menyukai buku ini adalah, penulis menanyakan alasan kita membaca dan hal apa yang ingin kita rubah setelah membaca buku ini. Penulis meminta kita untuk menuliskan secara konkret.”
Di tengah dunia yang riuh dan gaduh ini, kita perlu sejenak mengambil waktu untuk hening dan menyepi. Duduk menyendiri dalam suasana yang lenggang untuk menepikan jiwa kita yang mungkin sedang butuh asupan energi
Hal ini penting kembali melihat diri. Tujuannya untuk kembali mengumpulkan semangat, mengambil hikmah, dan menguatkan langkah. Hidup butuh sepi agar kita mampu mendengar lebih jelas apa kata hati, demikian Ikhsanuddin, penulis buku Sesekali Kita Butuh Sepi.
Buku ini mengajak pembaca kembali ke dalam diri, merenungi kembali makna sepi.
Kata “pulang” bisa dimaknai apa pun oleh pembaca buku ini. Salah satunya penulis ingin membawa pembaca pulang ke dalam diri setelah perjalanan panjang bertemu banyak kesedihan untuk bergeser ke ruang “bahagia”.
Buku Kamu Hanya Perlu Pulang berisi cerita pendek dan puisi karya Stevany Chandra, pemilik akun Instagram @kata.puan. Ditulis dengan bahasa yang sederhana dan begitu dekat dengan perasaan dan persoalan kehidupan.
Di situs Goodreads, pembaca buku ini sebagian besar suka dan terpikat cara penyajian diksi, cara penyampaikan cerita pendek, dan puisinya. Seperti halnya, Wardah yang menuliskan, cocok banget dibaca kamu yang butuh bacaan santai, tapi mengajak merenung dan berpikir. Berbeda lagi Sheila menanggapi lebih detail, tentang pembagian buku yang terdiri tiga bagian, antara lain tentang perbedaan, perasaan, dan keinginan.
Mager, malas gerak tidak selalu identik dengan hal negatif. Ada saatnya manusia butuh rebahan untuk mengendapkan diri. Ada kalanya mager dibutuhkan saat kita sedang merasa hampa dan merasa sedang depresi. Semua itu untuk mengganti energi tubuh yang sedang kelelahan dan menambah energi agar kembali ke arah positif.
Urusan mager memang tidak sendirian, kamu banyak teman. Buku ini cocok untuk kamu yang sedang merasa hampa dan hilang arah. Buku ini didampingi cerita dan visual ilustrasi yang lucu dan menawan. Pembaca akan dibawa dan ikut masuk dengan cara yang ringan dan santai.
Berdasarkan rating pembaca di situs Goodreads, buku mendapatkan bintang empat. Beberapa pembaca sepakat, buku ini cocok dan dekat untuk dirinya. Seperti dalam penggalan ulasan Khayana, “buku ini cocok untuk kita yang berada di titik hampa, overthinking, dan kehilangan minat melakukan aktivitas apa pun. Buku ini menceritakan kisah penulis beserta solusi yang dia ambil, dan dikemas dengan ilustrasi-ilustrasi yang lucu dan menarik. Bahasa dalam buku ini ringan dan mudah dipahami, tetapi isi dari buku ini ngena!”
Bagi kamu yang belum sempat mengoleksi kelima buku tersebut, silakan peroleh di link official store Transmedia Shopee/tmpustakaofficial atau Tokopedia.com/transmediapustaka
Yuk, tetap jaga semangat dan simak buku-bukunya untuk menjaga “imunitas jiwamu” lebih baik lagi dalam melangkah di tahun 2021!
Saat menginginkan saya ingin seperti itu, ingin seperti apa yang ada di televisi dan media sosial, terutama soal gaya hidup dan kesuksesan, maka hal tersebut bisa saja mendatangkan kecemasan, kegalauan, dan bahkan penderitaan. Kerepotan pada diri sendiri ini kian berlanjut, misalnya dengan ditambah lagi anggapan pencapaian kesuksesan seseorang mengikuti pandangan-pandangan orang yang melintas dalam hidupmu.
Perkara ini secara psikologis bisa dibilang akut bila dianggap biasa saja dan bukan hal penting. Masalah ini oleh Kim Suhyun, penulis dari Korea mendapat perhatian khusus. Kim lalu membagikan tulisan-tulisannya hingga membuat gebrakan tidak saja di dalam negaranya. Tercatat dii Korea buku ini laku 800.000 eksemplar. Tulisan-tulisannya yang menghibur dan memompa semangat hidup menuai sambutan positif sekitar 700.000 eksemplar terjual di Jepang. Kini buku tersebut hadir dalam bahasa Indonesia berjudul Hidup Apa Adanya. Oleh penerbit Transmedia Pustaka, buku ini diterjemahkan dengan judul asli 나는 나로 살기로 했다 I Decided to Live As Myself.
Apa saja pesan yang ingin disampaikan Kim dalam buku ini? Tentang bagaimana cara menghalau, kondisi-kondisi negatif yang menerpa remaja dan mahasiswa ini dituliskan dalam bahasa yang ringan dan sederhana.
Buku ini bukan saja memberikan motiviasi dan inspirasi praktis, dalam menghalau segala bentuk kegalauan yang ada. Ada enam bagian yang disampaikan Kim Suhyun dalam buku bersampul seseorang yang sedang rebahan di atas rumput seperti sedang memandangi mu. Berisi esai-esai dan sharing cerita, untuk tujuan hidup lebih baik.
Buku ini syarat dengan ilustrasi, digambar langsung oleh Kim. Simpel penuh warna. Sebuah pegangan praktis untuk usia remaja dan mahasiswa dalam pengembangan diri. Karena pembaca juga diajak berinteraksi dalam menuliskan sendiri to do list versinya sendiri.
Semacam, warning yang dibagikan semua khususnya para milennials agar tidak berulang dan solusi bagi yang sedang mencari makna…bahwa kebahagian diri tidak bisa diukur dengan material, angka, anggapan-anggapan orang, serta jadilah diri sendiri.
Nilai-nilai modern yang cenderung memprioritaskan hal material dan gaya hidup, memungkinkan seseorang keliru dalam memposisikan dirinya, bahkan dalam menilai orang lain. Seseorang akan lebih keren dan nampak sukses dengan ukuran-ukuran yang disematkan oleh modernisme.
Maka tidak heran banyak yang berkompetisi mengejar penghargaan diri dengan cara-cara mengikuti arus mainstream. Cara mainstream yang dimaksud … Tujuannya agar eksistensinya dan pencitraan diri tercapai. Lalu muncullah istilah populer seperti “panjat sosial”. Sejatinya apa yang nampak di media sosial tidaklah selalu sama dengan apa yang sesungguhnya terjadi dalam dirinya.
Cara-cara ini membuat upaya meraih kebahagiaan tidaklah natural. Jauh dari upaya menggali kemampuan yang ada dalam dirinya sendiri. Lahirnya kebudayaan pop menyuruhkan tontonan instans, viral sesaat dan dangkal.
“Ilmu kesehatan, hukum, ekonomi, serta
teknologi adalah unsur dari kehidupan. Tapi puisi, keindahan, keromantisan, dan cinta adalah tujuan dari kehidupan.”
Qoute dari Film Dead Poets Society
To Do List praktis agar Hidup Apa Adanya mengajak agar tidak lupa bahagia, pandai menjaga syukur, dan jadilah dirimu sendiri. Waspadalah dengan trends dan penilaian yang mainstreams baik di media sosial maupun kelas-kelas sosial dan ekonomi yang terberi, serta berani menghadapi diri sendiri apa adanya dengan nyaman, tanpa peduli dengan pandangan di luar dirinya.
Ambillah nilai yang dibagikan oleh Kim secukupnya yang sesuai dan cocok dengan dirimu. Sebab dalam buku yang diterbitkan oleh Transmedia ini, kamu akan berjumpa banyak cerita yang menyimpan qoutes dan pesan moral khusus.
Cemas, takut, galau, iri, hidup yang dipepet komen-komen teman dan para netizen, dan sebagainya, serta bagaimana cara-cara menanggapi lebih bijak ditemukan dalam tulisan-tulisan Kim. Berikut beberapa to do list yang ada di balik buku bersampul ungu ini:
Masih banyak lagi poin dan detail bagian to do list yang bisa disimak dalam buku ini.
Buku ini bukan saja pas disimak para millennials. Harapannya jika orang tua yang memiliki anak-anak remaja, bisa ikut belajar agar lebih peka menghadapi kehidupan anak-anaknya. Selain itu tujuannya memberikan perhatian dan membantu mereka menemukan cara hidup sejati yang apa adanya, penuh kasih sayang dan sentuhan kebahagiaan yang hakiki.
Bahagia menjadi diri sendiri, percaya diri, dalam memutuskan hidup dengan cara sederhana dan apa adanya. Sebab sebagian waktu kita bukankah untuk mencapai apa yang dinamakan kebahagiaan?
Tertarik dengan pengalaman dan to do list yang dibagikan Kim dalam buku Hidup Apa Adanya? Buku ini bisa kamu peroleh di toko buku Gramedia dan toko buku daring kesayanganmu. Jangan sampai terlewat apalagi kehabisan dalam mengapresiasi kehidupan dengan cara apa adanya.
Raih, simak, dan praktikkan agar kamu bisa belajar menerima kenyataan hidupmu yang lebih otentik. Buku ini semacam sebuah diary terbaik yang ditujukan untuk anak muda dalam memberikan kesempatan keluar dari masalahnya, belajar lebih jeli dan kritis, dan belajar bijak dalam memandang dan menapaki kehidupan.
Ingin tahu rahasia bisa menulis dan cara menembus dunia penerbit buku? Transmedia Pustaka bersama penulis-penulis buku akan berbagi ilmu di workshop Kelas Menulis “Menuang Rasa Lewat Kata”. Pelatihan menulis ini khusus untuk kamu yang penasaran dan tertarik masuk ke dunia penulisan buku.
Catat ya waktu dan tempatnya:
Sabtu, 12 Januari 2019
Pukul: 11.00—16.00 WIB
The Reading Room, Kemang, Jakart Selatan
Kalau tidak mulai sekarang, kapan lagi guys! Yuk daftar untuk belajar menulis dan menembus penerbit bersama penulis-penulis TransMedia Pustaka.
Biaya Pendaftaran: Rp200.000,- (peralatan kelas, buku Transmedia Pustaka, makan siang, dan sertifikat menulis)
Info Pendaftaran lewat WhatsApp 0821-2251-70777 atau klik link ini.
Memiliki anak memang menyenangkan. Bagai magnet kehidupan, ia selalu saja bisa menarik perhatian kita sebagai orangtuanya. Apalagi saat mereka mulai mahir berkomunikasi. Kalimat yang belum sempurna, ucapan-ucapan yang terkadang membingungkan namun terdengar lucu, hingga ide-ide tak terkira terkadang membuat kita takjub.
Memiliki anak memang menyenangkan. Bagai magnet kehidupan, ia selalu saja bisa menarik perhatian kita sebagai orangtuanya. Apalagi saat mereka mulai mahir berkomunikasi. Kalimat yang belum sempurna, ucapan-ucapan yang terkadang membingungkan namun terdengar lucu, hingga ide-ide tak terkira terkadang membuat kita takjub.
Hal ini juga yang dirasakan mamak Elizabeth Ginting terhadap putrinya, Jeo. Ada-ada saja kelakuan dan ucapan Jeo yang bisa membuat Mamak kehilangan kata-kata. Misalnya saat Jeo hendak berangkat ke sekolah. Saat itu Jeo menyempatkan diri untuk berdoa. Begini katanya:
“Tuhan, Jeo mau sekolah, tolong jaga Jeo supaya pintar, tolong jaga Viel supaya pintar makannya, tolong jaga Daddy supaya bagus kerjanya. Amin.”
Sudah selesai? Tentu belum. Ini lanjutannya:
“Eh, lupa. Tolong jaga Mba Imah supaya gendut, tolong buat Mamak gak bawel lagi. Eh, iya Tuhan, buat Mamak Jeo jadi kurus, ya. Terima kasih, Tuhan. Amin.”
Yup, itulah doa Jeo sebelum ke sekolah. Lalu, Mamak? Sudah bisa ditebak tentunya, antara tidak terima dan tetap bersyukur karena Jeo selalu berdoa sebelum memulai kegiatannya.
Penasaran dengan tingkah polah Jeo lainnya? Temukan dalam buku Jeo; Celoteh si Tengil Bikin Kesentil.
Jeo; Celoteh si Tengil Bikin Kesentil karya Elizabeth Ginting berisi cerita lucu, seru, dan unik yang terjadi antara Ibu dan anak.
Bisakah pendapatan bulanan yang pas-pasan disiasati dengan cara pintar? Jawabannya bisa iya dan tidak. Mengatur keuangan, terutama bagi yang sudah berkeluarga bukanlah perkara mudah. Beberapa konsultan finansial menganjurkan banyak hal dan tetap saja Anda perlu pola hidup sederhana— menambah penghasilan bulanan (di luar gaji bulanan) dan sebisa mungkin menghindari utang.
Menabung dan investasi mungkin hanya terpikirkan oleh para karyawan dengan gaji pas-pasan. Untuk melaksanakan ritual menabung terasa berat. Karena merasa selalu tidak cukup. Meski alasan ini terkesan klasik, tetapi memang nyatanya sulit diterapkan jika Anda kurang cerdik. Nah, urusan menabung baru dapat terlaksana jika ada rezeki lebih, seperti bonus atau menang kompetisi suatu lomba. Benarkah demikian?
Mengatur keuangan dengan cara pintar memang bukan perkara mudah. Hal ini juga menyangkut pola hidup seseorang. Jika ingin mengubahnya, tentu kebiasaan-kebiasaan konsumtif dan keinginan yang bukan prioritas perlu dibiasakan untuk dihindari.
Jika, Anda karyawan dengan gaji pas-pas janganlah berkecil hati. Anda bisa menghemat makan pagi dan siang dengan membawa bekal dalam lima hari, sementara satu hari gunakan untuk makan di luar kantor.
Yang pasti, gaya hidup bisa menjebak hidup Anda dan tidak akan membuat hidup sejahtera. Mungkin, quotes Warren Buffet ini bisa mengingatkan kita, “Jangan membeli sesuatu yang tidak betul-betul kamu butuhkan, dan ajari anakmu untuk melakukan dan berpikir hal yang sama.”
Bersepeda ke kantor 2–3 kali seminggu mungkin bisa Anda lakukan. Selain sehat, Anda pun bisa berhemat beberapa liter bensin kendaraan atau ongkos ojek Anda. Luangkan juga waktu 20 menit untuk berjalan kaki di pagi hari. Hindari stres agar Anda lebih sehat.
Memaksakan kebiasaan menabung tidak selalu dimulai dengan 20% dari pendapatan bulanan Anda. Anda bisa memulai dengan mengumpulkan uang receh lima ratusan dan seribuan di kaleng biskuit atau bahkan galon air mineral yang tidak terpakai. Jangan sepelekan uang receh. Jika, Anda pernah membaca berita orang bisa membeli motor dari mengumpulkan uang recehan, mungkin Anda menjadi terinspirasi dan tergerak untuk melakukannya.
Belajar berinvestasi kini makin sederhana, untuk membuka rekening saham Anda bisa mulai dengan 1 juta. Setahun lalu, pemerintah menggalakkan program “Ayo Menabung Saham”. Pelajari dan ambillah saham-saham yang aman dan lakukan dengan metode menabung (jangka panjang), bukan sebagai spekulan atau trader—kecuali Anda seorang yang memiliki banyak waktu dan ahli dalam bidang ini.
Utang yang perlu dihindari adalah utang konsumtif. Utang konsumtif bisa berupa membeli barang-barang yang bukan prioritas dengan menggunakan kartu kredit atau sejenisnya.
Sementara utang untuk membeli rumah atau rumah toko sebagai investasi jangka panjang, sebaiknya dipikirkan lebih matang. Sebab idealnya cicilan bulanan rumah biasanya 30% dari pendapatan bulanan Anda.
Merencanakan cuti untuk berliburan di low season bisa dijadikan alternatif. Ambillah jauh-jauh bulan, jika ingin mendapatkan tiket murah. Di sini banyak harga tiket pesawat dan hotel yang berdiskon.
Kartu kredit bisa menjadi teman yang baik saat si pengguna bisa memakainya dengan bijak. Misalnya, dengan memanfaatkan promo dan poin hadiah dari kartu kredit. Cara ini bisa dijadikan sebagai trik berhemat.
Sejatinya kunci kesejahteraan ada pada perencanaan keuangan dan pola hidup sederhana. Mungkin, jika saat lajang, keuangan pribadi jor-joran maka kini saatnya menata dan melihat pentingnya pengaturan keuangan. Jika, Anda pernah mendengar cerita penghasilan pas-pasan tapi tetap bisa menabung, itulah hasil dari disiplin perencanaan keuangan.
Melalui penerapan perencanaan keuangan, pola hidup sederhana, serta memiliki aset produktif menjadikan seseorang lebih memiliki ketahanan ketika terjadi perubahaan situasi ekonomi. Demikian penjelasan dari Budi Raharjo, CFP, penulis Mendadak Hemat Saat Kepepet. Buku ini memuat perhatian khusus perencanaan keuangan menyangkut pada keuangan pribadi, orang yang sudah berkeluarga, dan merencanakan dana pensiun. Banyak hal menarik dan inspiratif yang bisa pembaca pelajari mengenai perencanaan keuangan untuk lajang, keluarga, dan rencana hari tua.
Siapa yang pernah jatuh cinta, kemungkinan besar juga akan merasakan patah hati. Pasalnya, cinta tidak melulu bercerita tentang kebahagiaan dan keceriaan, tetapi juga kekecewaan dan kesedihan. Read More