Lepaskan Kecanduan dari Teknologi
Teknologi memang awalnya hadir untuk memudahkan hidup kita. Tapi lambat laun, banyak yang terlalu bergantung pada teknologi hingga seolah-olah kecanduan. Pergi ke mana pun dan dengan siapa pun, tak bisa lepas dari gadget. Reuni dengan teman, misalnya, awalnya hanya foto-foto. Begitu foto diunggah ke media sosial, langsung sibuk dengan HP masing-masing.
Teknologi memang awalnya hadir untuk memudahkan hidup kita. Tapi lambat laun, banyak yang terlalu bergantung pada teknologi hingga seolah-olah kecanduan. Pergi ke mana pun dan dengan siapa pun, tak bisa lepas dari gadget. Reuni dengan teman, misalnya, awalnya hanya foto-foto. Begitu foto diunggah ke media sosial, langsung sibuk dengan HP masing-masing.
Karena itulah, Adjie Silarus menyampaikan langkah-langkah untuk menjedakan diri dari teknologi dalam bukunya, Sadar Penuh Hadir Utuh. Pada meet and greet yang dihadirinya di Gramedia Selamet Riyadi Solo, 10 Mei 2015 lalu, ia menyatakan bahwa kini dunia maya seolah lebih berkuasa daripada dunia nyata.
Kita seakan terjebak dalam dunia internet sehingga raga kita hadir, tetapi pikiran kita mengembara entah ke mana. Yang merasakan efek ini tentu bukan kita, melainkan orang-orang terdekat kita. Sebagai praktisi mindfulness, Adjie menekankan pentingnya disconnect to connect. Artinya, sesekali kita perlu terputus dari internet untuk bisa terhubung dengan orang-orang terdekat.
Menghindari Kecanduan Teknologi
Berikut ini langkah-langkah yang Adjie sarankan untuk menghindari kecanduan teknologi.
1. Cabut koneksi jaringan internet untuk sementara waktu.
2. Alokasikan waktu terjadwal setiap harinya untuk lepas dari internet.
3. Pergi ke suatu tempat tanpa koneksi internet.
4. Berjalan-jalan menikmati alam.
5. Tingalkan atau matikan gadget saat perlu fokus atau ketika bersosialisasi.
6. Gunakan peranti lunak untuk mengeblok internet.
7. Selang-seling antara terhubung dan tidak terhubung.
8. Saat bekerja, bekerja. Saat tidak bekerja, jangan bekerja.
Bagaimana? Apakah Anda sudah siap untuk kembali ke dunia nyata dan hadir seutuhnya?