Pernah dengar istilah “the power of mind” atau “kekuatan pikiran”? Sebagai makhluk hidup yang dianugerahi akal sehat, manusia didorong oleh energi pada pikirannya. Jadi, konon sugesti positif akan melahirkan kenyataan yang baik; begitu pula sugesti negatif akan melahirkan kenyataan yang mengecewakan. Karena itulah banyak motivator yang menekankan pentingnya untuk selalu positive thinking atau berpikiran positif.

Pernah dengar istilah “the power of mind” atau “kekuatan pikiran”? Sebagai makhluk hidup yang dianugerahi akal sehat, manusia didorong oleh energi pada pikirannya. Jadi, konon sugesti positif akan melahirkan kenyataan yang baik; begitu pula sugesti negatif akan melahirkan kenyataan yang mengecewakan. Karena itulah banyak motivator yang menekankan pentingnya untuk selalu positive thinking atau berpikiran positif.

Namun, Adjie Silarus punya pendapat yang sedikit berbeda. Ketika mengisi salah satu sesi pada Yoga Festival di Taman Menteng, 25 April 2015 silam, dia mengungkapkan bahwa yang terpenting bukanlah berpikir positif, melainkan berpikir apa adanya. Karena dengan begitu, artinya kita sudah mencapai ilmu yang tertinggi, yaitu ilmu menerima.

Pada sesi yang bertajuk “Beautiful Mind” ini, Adjie memberi contoh. Misalkan seseorang diomeli oleh atasannya. Orang yang berpikir negatif mungkin akan merasa down. Orang yang berpikir positif mungkin akan berkata, “Tidak, aku tidak diomeli. Bosku hanya memberi saran. Cara bicaranya saja yang membuatnya terkesan mengomel, padahal tidak.”

yoga-fest4

Tapi orang yang berpikir apa adanya akan berkata, “Iya, aku memang diomeli. Aku memang berbuat salah. Sekarang, apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki kesalahan ini?” Dari perbandingan ini dapat dilihat bahwa orang yang berpikir apa adanya memiliki kemampuan untuk menerima masalah dengan baik, lalu fokus pada solusinya. Tidak larut dalam kegundahan, juga tidak berusaha menyangkal keadaan yang tidak mengenakkan.

Kisah inspiratif lainnya tentang mengelola pikiran dapat Anda temukan dalam buku Adjie Silarus yang berjudul Sadar Penuh Hadir Utuh. Di dalamnya, Adjie mengupas cara-cara sederhana untuk mencapai mindfulness atau keselarasan jiwa dan raga. Sehingga, pikiran kita akan menggerakkan kita menuju arah kehidupan yang lebih baik.