salah-jurusan-head
27/01/2015

Pernah mendengar istilah “salah jurusan”? Fenomena ini sering kita dengar dan ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya percakapan mengenai salah jurusan ini terjadi antar-mahasiswa ketika mereka menghadapi perkuliahan yang sulit. Sebenarnya, apa saja penyebab salah jurusan?

Ada banyak hal yang menjadi penyebab mahasiswa salah memilih jurusan. Misalnya seperti mengikuti pilihan orangtua. Alasan ini kerap menjadi faktor utama penyebab salah jurusan. Orangtua menginginkan kita di jurusan yang mereka inginkan, sementara kita menaruh minat pada jurusan lain. Tentu saja kita tidak akan semangat menjalani perkuliahan karena terpaksa.

salah-jurusan-komikFaktor lainnya karena memiliki obsesi untuk masuk PTN atau kampus favorit. Biasanya calon mahasiswa akan melakukan apa saja agar bisa diterima di kampus favoritnya. Salah satu caranya adalah dengan memilih jurusan apa pun yang passing grade-nya rendah. Jurusan tersebut biasanya kurang diminati, jadi hanya sedikit mahasiswa yang terdaftar. Dengan begitu, kemungkinan calon mahasiswa yang diterima akan lebih besar pada kampus itu.

Selain dua faktor tersebut, masih banyak lagi faktor penyebab mahasiswa salah jurusan. Seperti mendapat beasiswa di jurusan yang tidak diinginkan, ikut-ikutan teman, tidak tahu mau jadi apa, sampai ke hal sepele seperti salah mengisi kode jurusan.

Ketika sudah telanjur salah jurusan, mahasiswa biasanya tidak semangat dan malas-malasan mengikuti perkuliahan. Salah satu dampaknya adalah susah lulus. Mengapa begitu? Karena motivasi belajar yang rendah membuat nilai yang dihasilkan selalu di bawah standar, tugas yang tidak selesai, harus sering mengulang mata kuliah, sampai urusan skripsi pun menjadi terbengkalai. Dampak lainnya adalah mudah bosan dan stres. Hal itu terjadi karena ketidaknyamanan si mahasiswa berada dalam lingkungan belajar tersebut. Dengan begitu, ia akan cepat merasa jenuh di dunia perkuliahan.

Walaupun sudah telanjur salah jurusan, solusi menghadapinya tetap ada. Yaitu dengan cara menyetop perkuliahan. Cara ini digunakan untuk para mahasiswa yang masih berada dalam semester awal. Sebaiknya memang harus disadari sejak dini bahwa jurusan yang diikuti bukanlah jurusan yang kita inginkan. Dengan begitu, menyetop perkuliahan merupakan cara terbaik. Asalkan, dengan cara menyetop perkuliahan tersebut, kita dapat bijaksana dan memilih jalan hidup yang lebih baik.

Biasanya penyetopan perkuliahan diikuti dengan pindah jurusan. Banyak orang yang melakukan itu dengan harapan jurusan yang diinginkan akan lebih menyenangkan dari jurusan sebelumnya. Bukan tidak mungkin seorang mahasiswa kedokteran pada semester 4 pindah jurusan ke fakultas ekonomi, dan kini berhasil menjadi ekonom. Satu hal yang perlu diperhatikan bagi mahasiswa yang ingin pindah jurusan, perhitungkan lagi mengenai biaya, usia saat nanti lulus, sampai pekerjaan yang akan diambil setelah lulus nanti.

Bagaimana jika sudah semester akhir dan baru menyadari salah jurusan? Jawabannya adalah tetap lanjutkan studi. Pikirkan kembali dana, tenaga, dan waktu yang telah terbuang selama bertahun-tahun. Karena, tinggal selangkah lagi, masa-masa menjadi mahasiswa akan berakhir. Lebih baik bertahan, lanjutkan, dan perjuangkan sampai selesai. Urusan bekerja setelah lulus nanti, banyak kok, orang yang berprofesi sesuai bakat dan minat, meski bertolak belakang dengan latar belakang pendidikan.


salah-jurusanProblematika salah jurusan memang sering terjadi. Buku Salah Jurusan karya Rusydan Ubaidi Hamdani ini hadir untuk mencegah calon mahasiswa supaya tidak salah jurusan. Bagi yang sudah “tercebur”, masih dapat diarahkan ke “jalan yang benar”.

galau self2
14/01/2015

“Jadi orang lain itu SULIT. Jadi diri sendiri itu MUDAH. Mari percaya diri!!!” Galau??? Sepertinya setiap anak muda pernah merasakan GALAU. Galau karena pelajaran, pergaulan, atau bahkan galau memilih sekolah. Untuk menghilangkan kegalauan tersebut, terkadang kita ingin menjadi orang lain atau mengikuti keinginan orang lain. Tapi, apakah cara ini dapat berhasil? Dengan mengikuti keinginan atau berusaha menjadi orang lain maka kamu tidak akan menunjukkan kemampuan dan kelebihanmu yang sebenarnya. Kamu hanya akan selalu jadi “ekor”, bukan “kepala”.

Read More

galau-thumb
13/01/2015

 

Jika mendengar kata “galau”, apa yang langsung terlintas di pikiranmu? Kata “galau” saat ini memang menjadi topik hangat di antara anak muda. Entah itu berhubungan dengan percintaan, pekerjaan, atau masalah hidup. Sebenarnya bagaimana awal mula kegalauan itu terjadi?

Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya, dan tidak semuanya dapat dihadapi dengan baik. Ada kalanya kita frustrasi dan putus asa karena tidak menemukan jalan keluar. Dari sanalah kegalauan akan muncul dan justru akan memperburuk kehidupan jika kita berkutat di dalamnya.

Ya, kadang kita merasa bahwa hidup kita jauh lebih buruk dari orang lain. Kegagalan demi kegagalan sering kali ditemui. Berbeda dengan kehidupan orang lain yang biasanya terlihat lebih indah. Lalu terciptalah pikiran bahwa hidup ini tidak adil.

Eits, jangan dulu berpikiran seperti itu. Lihatlah di sekitar kita. Masih banyak orang yang mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ketika kita galau memikirkan pekerjaan menumpuk di kantor, sadarilah bahwa ada orang di luar sana yang sering ditolak saat melamar pekerjaan. Atau ketika kita mengeluh kehabisan gadget seri terbaru, ingatlah bahwa masih banyak orang di luar sana yang tabah ketika tidak bisa makan 3x sehari. Lalu ketika kita mengeluh macet saat mengendarai mobil pribadi, lihatlah keluarga kecil yang menjadikan gerobak sederhana sebagai kendaraan sekaligus tempat tinggal.

Dari perbandingan itu, masihkah kita mengeluh atas apa yang kita miliki? Mari belajar bersyukur mulai dari sekarang. Memang terdengar klise dan sepele, tapi jika kita memaknai caranya bersyukur, pasti kita tidak akan merasa kekurangan. Selain itu, mulailah berpikir positif dalam memandang hidup karena hidup itu akan berjalan sesuai dengan apa yang kita pikirkan.

Contohnya saat kita ingin wawancara pekerjaan. Jika sudah panik dan tegang karena memikirkan kegagalan saat nanti wawancara, bukan tidak mungkin hal itu akan terjadi. Karena kita sudah pesimis terhadap kemampuan diri sendiri, otak pun mengirim sinyal kepada seluruh anggota tubuh untuk putus asa dan gagal. Ujung-ujungnya, kita tidak mendapatkan pekerjaan tersebut dan galau pun datang menghampiri.

Yuk, mulai bersyukur dan buang pikiran negatif tentang hidup ini. Kedua cara tersebut terbukti cukup ampuh untuk mengatasi rasa galau yang sering dihadapi. Hidup ini hanya akan terasa indah bila kita berpikir demikian.


no-more-galauSering merasa galau? Cari tahu penyebab dan tipnya dalam buku No More Galau dari Rico. Temukan solusi untuk melihat masalah kehidupan dari sudut pandang anak muda.

kegagalan
13/01/2015

“Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.” Pepatah lawas ini selalu menjadi motivasi tersendiri bagi mereka yang dihadang berbagai persoalan, terutama menyangkut mimpi-mimpi besar yang belum terwujud—mulai dari jenjang karier, pendidikan, keluarga, hingga urusan percintaan.

Orang-orang kreatif biasanya sudah tahu, celah apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi kegagalan. Mereka yang terus mencoba hal baru dan berupaya menghadapi tantangan cenderung akan menemukan jalan sendiri menuju kesuksesan dibandingkan mereka yang menyerah dan terpuruk pasrah begitu saja. Memang, kesuksesan tidak bisa didapatkan begitu saja. Wajar jika ada hambatan dan kerikil-kerikil tajam yang akan menghadang.

Steve Jobs, misalnya, memandang bahwa pemecatan yang dilakukan terhadap dirinya di Apple sebagai obat mujarab untuk meraih kesuksesan. Jika tidak kuat mental, mungkin dia sudah frustrasi dan berhenti berkreasi. Tetapi passion memanggilnya untuk lebih kreatif lagi saat ia membuat perusahaan NeXT dan Pixar. Kedua perusahaan tersebut kemudian sukses, melambungkan kembali namanya yang sempat terpuruk. NeXT dipatenkan Apple dan membawa Steve kembali ke sana, sedangkan Pixar menjadi perusahaan animasi paling sukses usai meluncurkan film animasi pertamanya, Toy Story.

Kisah tentang kebangkitan Steve Jobs setelah dipecat dari Apple terus menjadi inspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Bagaimana cara ia menghadapi kegagalan, lalu membuka kembali ruang kreatif dengan cara berinovasi dan berani tampil beda.

Perusahaan raksasa internet sekaliber Google juga tak pernah luput dari kegagalan. Ada beberapa daftar produknya yang tidak diterima publik dan bisa dikatakan gagal total. Sebut saja Google Buzz, Google Health, Jaiku, Google Wave, Google Reader, dan sebagainya. Mereka kemudian menyiasatinya dengan mengembangkan produk tersebut ke dalam beberapa versi agar secara bersamaan dapat menerima masukan dan kritikan dari publik.

Gagal itu menyakitkan, iya. Mimpi yang sudah dicita-citakan gagal terwujud, jelas membuat Anda kecewa. Tetapi menurut Jeff Hawkins, yang terpenting adalah jangan menganggap bahwa semua kegagalan itu terletak pada diri Anda. Teruslah terpacu untuk bangkit dan mencoba lagi dan lagi. Semakin banyak kegagalan yang dialami, semakin banyak pengalaman-pengalaman baru yang didapatkan.


what i wishUsia 20 tahunan adalah usia unggul seseorang untuk melangkah menggapai segala impian. Di usia ini, segala keputusan seseorang akan menentukan nasibnya di masa depan.

Tina Seelig adalah seorang penulis dengan pengalaman menakjubkan di bidang inovasi dan kewirausahaan. Melalui bukunya yang berjudul “What I Wish I Knew when I Was 20”, ia memaparkan banyak hal tentang kesuksesan, cara bangkit dari keterpurukan, dan inovasi-inovasi baru.

Buku ini juga disertai contoh-contoh menarik yang bisa membawa Anda untuk lebih termotivasi lagi menggapai impian.

 

 

Sumber foto: https://flic.kr/p/dwWHw5

KG-AKBER 2
29/12/2014

Sudah lebih dari 40 kelas yang pernah diadakan oleh Gerakan Akademi Berbagi Jogja selama tahun 2014. Akademi berbagi atau lebih sering disebut AKBER ini merupakan salah satu gerakan yang selalu ingin berbagi informasi kepada masyarakat umum, khususnya anak muda. Konsistensi menjadi senjata pamungkas dari gerakan ini. Dengan slogan “berbagi bikin happy, AKBER Jogja terus melebarkan sayapnya dan ingin terus dan selalu berbagi.

Di penghujung tahun 2014 ini, Ghani Kunto diberi kesempatan untuk menjadi pembicara dan pengajar di kelas AKBER. Acara yang dimulai pukul 19.00 dan diadakan di Gedung GraPARI Telkomsel Jogja tersebut dihadiri tidak kurang dari 50 anak muda. Hanya satu tujuan Ghani, yaitu BERBAGI INFORMASI MENGENAI YOUTH MARKETING KEPADA ANAK MUDA. Dengan begitu, mereka akan sadar bahwa mereka adalah pasar paling potensial di Indonesia yang dapat mengembangkan suatu brand.
Ghani Kunto memulai obrolan malam itu dengan pertanyaan sederhana, Brand itu apa, sih? Apa sih contoh brand terkenal itu?”

KG-AKBER 1Pertanyaan sederhana ini ternyata mendapatkan respons dan sedikit mengundang tawa dari peserta. Tentunya bukan karena pertanyaan yang disampaikan. Tapi, karena mereka menyebutkan nama-nama brand terkenal secara bersamaan. Dan, terdapat 1 brand mi instan terkenal (sahabat mahasiswa) yang disebutkan oleh hampir seluruh peserta. Aktif dan menarik, kalimat inilah yang cocok untuk menggambarkan suasana kelas AKBER pada malam itu.

Tidak hanya tulisan dan slide presentasi, Ghani pun menampilkan materi secara aktif, yaitu menghadirkan beberapa video yang berhubungan dengan brand suatu produk terkenal. Pada acara tersebut, Ghani Kunto—penulis dari buku Youth Marketing (TransMedia Pustaka) berhasil menjadi pusat perhatian anak muda melalui strategi youth marketing yang disampaikannya.

GK4
29/12/2014

“Suara anak muda selalu menjadi sesuatu yang menarik untuk di dengar.”
Ghani Kunto

Kamis, 18 Desember 2014, Ghani Kunto—penulis buku Youth Marketing (TransMedia Pustaka) dikejutkan dengan kehadiran beberapa mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia (UII). Bukan 1 atau 2 orang, tetapi ada 7 mahasiswa yang datang mengunjungi Ghani di pagi itu.

Meski terlihat malu-malu, kelompok mahasiswa ini tidak dapat menutupi antusiasme mereka pada tema obrolan. Banyak pertanyaan seputar youth marketing yang mereka sampaikan. Mulai dari karakter konsumen, memilih brand, hingga persiapan untuk masuk ke dunia marketing. Mereka tidak segan mengungkapkan pendapat dan berbagi cerita seputar marketing kepada Ghani.

Obrolan santai yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini diakhiri dengan book signings dan foto bersama. Pertemuan tersebut memang memberikan banyak makna, terutama bagi Ghani Kunto yang mendapat kesempatan berhadapan langsung dengan pembacanya.

gk5

KG-SWARAGAMA
29/12/2014

“Youth marketing menjadi salah satu strategi marketing kreatif yang dapat dipraktikkan oleh anak muda”.

Saat ini banyak anak muda yang berlomba-lomba untuk memiliki usaha. Fashion, kuliner, hingga usaha yang bergerak di bidang jasa menjadi pilihan menarik bagi mereka. Strategi dan berbagai jenis promosi tidak ragu untuk mereka lakukan. Tapi, ada satu hal yang sering luput dari perhatian mereka, yaitu target pasar.

Karena itulah, Ghani Kunto mengulas strategi pemasaran dengan memancing suara anak muda melalui bukunya yang berjudul Youth Marketing. Di dalamnya diulas lengkap tentang mengoptimalkan brand, memahami pasar anak muda, hingga cara jitu menarik fans.

Rabu, 17 Desember 2014, Ghani Kunto bertandang ke radio Swaragama FM Jogja. Dalam program acara Sunset Drive, Ghani mengupas strategi youth marketing yang ia paparkan di dalam bukunya. Meski tema yang dibahas terlihat serius, acara obrolan sore itu berlangsung dengan santai dan diselingi canda.

Di akhir acara, pendengar pun diberi kesempatan untuk bertanya. Dari 15 pertanyaan yang diterima, terdapat satu pertanyaan yang mungkin banyak dialami oleh pengusaha muda, “Mengapa usaha kuliner yang saya jalani tidak dapat berkembang maksimal seperti tempat usaha lain yang ada di Jogja. Padahal menu yang kami sajikan tidak kalah nikmat. Harganya pun cocok dengan kantong mahasiswa Jogja”.

Buku Youth Marketing tidak hanya dapat menjawab pertanyaan tersebut. Tapi, buku ini akan sangat membantu pelaku usaha untuk mendapatkan segmen pasar yang paling strategis di Indonesia—segmen anak muda.

GK2
29/12/2014

“Youth Marketing mampu menarik perhatian segmen pasar yang paling potensial
di Indonesia, segmen anak muda.”

Strategi marketing memang selalu menjadi tema obrolan yang menyenangkan. Bukan hanya bagi pelaku bisnis tapi dunia marketing pun mampu menarik perhatian anak muda. Jordan, penyiar muda ini pun tidak menyia-nyiakan kehadiran Ghani Kunto pada Rabu 17 Desember 2014, di radio RRI Pro 2 FM Jogja. Pada pertemuan malam itu, Jordan tidak segan untuk menunjukkan ketertarikannya dengan cara mengungkapkan pertanyaan dan pendapat mengenai strategi marketing.

Ghani Kunto, penulis buku Youth Marketing (TransMedia Pustaka) mendapat kesempatan untuk menyapa dan berbagi informasi kepada pembaca melalui program acara Book Review. Acara yang dimulai pada pukul 20.00 tersebut mengundang banyak perhatian dari pendengar. Salah satunya melalui pertanyaan yang disampaikan melalui SMS dan telepon.

Pertanyaan seputar brand, strategi promosi, hingga cara mendapatkan pelanggan diterima oleh Ghani. Ada satu pertanyaan sederhana yang menarik perhatian, “Apa yang harus kita lakukan ketika brand atau ide kita diambil oleh pesaing?” Pertanyaan ini sepertinya mampu mewakili isi hati atau permasalahan yang dialami oleh pendengar lainnya.

Dengan lugas, Ghani pun menjawab, “Kita hanya perlu merangkul pesaing tersebut. Jadikan mereka sebagai “rekan” yang dapat mempromosikan brand kita”. Selama acara berlangsung, tidak kurang dari 15 pertanyaan dengan tema berbeda telah Ghani jawab. Dengan fasih, Ghani pun memberikan penjelasan tentang target pasar anak muda, branding tanpa beriklan, hingga memotivasi fans untuk menyebarkan brand.

Penyampaian materi yang dikemas santai dan mudah dimengerti oleh semua kalangan menjadikan buku Youth Marketing tidak hanya menarik untuk dibaca. Tapi, anak muda yang berperan sebagai pelaku bisnis pun dapat mempraktikkannya.

GK1
29/12/2014

Saat ini anak muda menjadi salah satu target pasar yang paling potensial di Indonesia. Hal inilah yang membuat Ghani Kunto atau sering disapa Mas Ghani, penulis dari bukuYouth Marketing (TransMedia Pustaka) memperkenalkan strategi marketing yang dapat menjaring target pasar tersebut.

Tidak kurang dari 1.000 peserta hadir di aula Gedung Multipurpose, Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta pada Rabu 17 Desember 2014 pukul 11.00–12.30. Bukan untuk bertemu artis atau mengikuti kelas perkuliahan, tetapi mereka hadir untuk ikut serta dalam acara Pesta Wirausaha Mahasiswa Nasional Jogja 2014. Pada acara inilah, Ghani Kunto menjadi salah satu pembicara yang menyampaikan informasi mengenai youth marketing.

Suasana seminar terlihat meriah karena terjadi interaksi antara Ghani dan peserta seminar. Di sela pembahasannya, Ghani pun menyampaikan satu pertanyaan sederhana, “Apakah semua brand harus memanfaatkan media iklan untuk mempromosikan produknya?” Sebagian besar peserta terlihat berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut.

KG-UIN 2Menurut Ghani, saat ini banyak perusahaan besar yang terlalu mengandalkan iklan. Padahal, iklan yang mereka gunakan tidak tepat sasaran. Tapi, ada pula beberapa perusahaan yang memilih menggunakan iklan dan mengarahkannya ke pasar anak muda. Salah satunya adalah Coca-cola. Brand terkenal ini terbukti berhasil menguasai sebagian besar pasar anak muda.

Interaksi yang terjadi antara Ghani Kunto dan peserta seminar pun semakin aktif. Peserta seminar terlihat semakin antusias ketika Ghani menyampaikan materi serta beberapa contoh kasus yang berkaitan dengan branding tanpa beriklan dan fans yang menciptakan branding.

Di akhir acara, Ghani pun berharap mereka yang ingin membuka atau sedang menjalankan usahanya dapat lebih memerhatikan fans dan target pasar. Karena fans menjadi salah satu kunci sukses untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha.

mandarin
09/12/2014

Selasa, 2 Desember 2014—Pusat Sumber Belajar (PSB) Universitas Negeri Jakarta mengadakan seminar dan bedah buku. Dari 4 judul buku yang disertakan di dalamnya, salah satunya yaitu 30 Hari Belajar Bahasa Mandarin dengan Mudah dan Lancar yang diterbitkan oleh TransMedia Pustaka. Bertempat di Gedung Dewi Sartika, Ruang Maftuchah Yusuf Lt. 2, acara ini berlangsung dari pukul 14.00–15.00.

Acara ini dipandu oleh Bapak Muchlas Suseno, M.Pd. selaku moderator, dan didukung oleh dua orang pembedah buku, yaitu Ibu Nita Madonna Sulanti, M.A. dan Sagitarius Rizkiyah. Keduanya menyampaikan pendapat, kritik, dan saran untuk buku tersebut. Kemudian, peserta yang hadir pun diberi kesempatan untuk bertanya sehingga tercipta diskusi yang interaktif. Obrolan singkat dan sederhana ini mampu memberikan banyak ilmu dan manfaat.

You can also sellect color codes via admin theme options

That is some options to demo for you.

X