Cara kita membuat keputusan yang tepat dan menghasilkan kerja yang baik adalah sebuah teknik mental yang tidak seragam yang melibatkan emosi, observasi, intuisi, dan nalar kritis.

Emosi dan intuisi adalah bagian mudahnya, bagian yang otomatis. Sedangkan skill observasi dan nalar kritis adalah bagian yang sulit, bagian yang didapatkan kemudian. Latar belakang yang penting bagi semuanya itu adalah dasar pengetahuan yang kuat. Semakin besar dasarnya, semakin mungkin seseorang memahami dan menguasai berbagaimacam konsep, model dan cara untuk menginterpretasi dunia. Semakin besar dasar tadi, semakin mungkin semua bagian cocok bersama-sama.

Namun, sama seperti intuisi yang dimiliki oleh semua manusia, kemampuan berpikir dan menalar kritis juga dimiliki oleh semua manusia. Salah satu prinsip fundamental dari Era Pencerahan, sebuah masa penuh penemuan atas kekuatan hebat yang dinamakan nalar manusia, adalah semua orang memiliki kemampuan untuk merontokkan dogma dan takhayul dan berpikir untuk dirinya sendiri. Kebanyakan filosofi di abad ke-20 juga didasarkan pada berbagai asumsi bahwa kebebasan dasar manusia dan kemampuannya untuk membentuk nasibnya sendiri bisa dicapai melalui nalar, free will, dan tanggung jawab pribadi.

Inilah titik perpecahan antara Think! dan Blink: asumsi bahwa dalam kehidupan kontemporer masyarakat sepertinya lelah membuat keputusan cepat; bahwa kecenderungan yang dibentuk alam atau budaya adalah mengambil keputusan melalui riset dan analisa data sesuai metode sebelum mengambil keputusan.

Hal ini ditulis Michael R. LeGault dalam buku Think! yang diterbitkan oleh TransMedia. LeGault adalah seorang editor dan penulis pemenang berbagai penghargaan. Ia juga mantan kolumnis untuk the Washington Times. Berbagai review, kolom pendapat, dan artikel yang ditulisnya telah diterbitkan di berbagai koran, jurnal, dan majalah di seluruh Amerika Serikat.