Sebuah ajaran Zen Buddhism mengatakan, “Yang terpenting bukan ke mana kamu berjalan namun bagaimana kamu berjalan.” Proses dalam hidup dijunjung tinggi, dimaknai sebagai keberadaan yang maha bermakna. Mungkin kita bisa berkilah spontan, “Ah, mana mungkin tujuan tidak penting.” Mmm..bisakah keduanya menjadi penting dalam menjalani hidup?

Sebuah ajaran Zen Buddhism mengatakan, “Yang terpenting bukan ke mana kamu berjalan namun bagaimana kamu berjalan.” Proses dalam hidup dijunjung tinggi, dimaknai sebagai keberadaan yang maha bermakna. Mungkin kita bisa berkilah spontan, “Ah, mana mungkin tujuan tidak penting.” Mmm..bisakah keduanya menjadi penting dalam menjalani hidup?

Pada kenyataannya, cara menyiasati tujuan hidup secara instan dipuja banyak orang. Gerak jaman yang sarat berhala materi menuntut hal ini. Nah, biasakah dalam kehidupan yang penuh kearifan dibangun di zaman ini? Adakah tempat bagi nilai-nilai ketulusan ditengah jaman modern sarat kepentingan dan berbahaya ini?

Joann Davis, seorang penulis buku The Little Secret That Can Change Your Life, selalu mengingat pesan ibunya. “Ingat-ingatlah rahasia kecil ini,” katanya. “Jika engkau menjadi pemenang di arena balap tikus, kau tetaplah seorang tikus.” AS Laksana, penerjemah buku ini menjelaskan, “Rat race (perlombaan tikus) adalah  idiom yang digunakan untuk menyebut kesibukan sia-sia yang dilakukan oleh manusia; idiom ini merujuk pada situasi kompetitif di dunia modern, yang dianggap mengikis nilai-nilai kemanusiaan.”

Pada halaman 18 disebutkan tata cara balapan tikus got, sebuah tuntunan tak tertulis tentang cara berperilaku, yang menyebutkan bahwa Anda seharusnya:
1. Mempunyai ambisi besar
2. Jangan pernah merasa puas
3. Mendemonstrasikan kerja keras, memburu ekor sendiri, dan lari di tempat sekencang-kencangnya.
4. Melihat kehidupan sebagai bagian dari kerja, dan bukan kerja sebagai bagian dari kehidupan.
5. Mengakui bahwa sejumlah tikus got lebih siap ketimbang yang lain.

Benarkah arena balapan para tikus got merupakan esensi dari kehidupan? Buku ini menjawab tidak. Dalam buku ini mencoba menawarkan cara hidup lain, yang mencoba mencampakkan “mentalitas imbalan” dan mengembalikan kepada kebajikan yang kian langka. Mengembalikan kepada kesadaran diri yang otentik, menjadi diri sendiri, kembali ke arah sikap hidup yang lebih bijaksana.

The Little Secret That Can Change Your Life yang terdiri dari empat bab ini mengutarakan sikap hidup yang lebih baik dan mengajak kita untuk memeriksa perilaku hidup kita: apakah Anda masih terlena di arena balapan kawanan tikus ataukah Anda sudah terbangun dari hidup Anda yang sesungguhnya? Buku ini diterbitkan oleh Transmedia Pustaka.