Mimpi buruk apa yang Anda ingat pada sebulan terakhir ini? Melompat ke jurang yang tiada berdasar, terjun dari pesawat, atau lari dikejar anjing? Bukan itu? Atau mungkin Anda sempat memiliki mimpi yang berlatar sama dan berkelanjutan hingga membuat Anda enggan pergi tidur? Seperti berayun-ayun tanpa henti pada ketinggian yang tiada terkira.

Mimpi buruk apa yang Anda ingat pada sebulan terakhir ini? Melompat ke jurang yang tiada berdasar, terjun dari pesawat, atau lari dikejar anjing? Bukan itu? Atau mungkin Anda sempat memiliki mimpi yang berlatar sama dan berkelanjutan hingga membuat Anda enggan pergi tidur? Seperti berayun-ayun tanpa henti pada ketinggian yang tiada terkira.

Hah?! Bukan juga? Baiklah, mari kita simak mimpi-mimpi Robert. Ia adalah seorang anak berusia 12 tahun yang begitu membenci guru matematikanya karena tidak mengijinkannya memakai kalkulator. Seperti biasanya Robert selalu terjebak dalam mimpi yang sama dan berkelanjutan. Mimpi-mimpi Robert antara lain: meluncur dalam lereng tak bertepi dengan kecepatan tinggi, tertelan di mulut ikan dengan bau yang sangat tidak sedap, atau sepeda fantastis, serta mimpi-mimpi lainnya.

Suatu malam di tengah mimpinya tiba-tiba muncul Setan Angka. Ia adalah orang tua seukuran belalang yang berayun-ayun di selembar daun bayam dan menatap Robert dengan mata terang dan berbinar. Robert begitu kegirangan karena ia merasa terbebas dari mimpi-mimpi sebelumnya. Mimpi ini baik bagi Robert, karena memaksanya belajar matematika. Si Setan Angka menyeret Robert untuk memasuki dunia matematika yang begitu berbeda. Ya berbeda dan tidak membosankan seperti yang diajarkan Mr. Bockel—guru matematikanya—di sekolah.

Setan Angka menawarkan cara lain dalam berhitung. Dari tahapan angka-angka terkecil sembari melontarkan penalaran yang masuk akal lewat contoh-contoh yang mengagumkan bagi Robert. Semisal, soal pembagian permen karet ke seluruh penduduk kota atau ke milyaran tikus, mengenalkan angka Romawi yang tidak mengenal nol, angka tak terhingga, angka negatif, angka-angka ajaib yang Nampak dalam segitiga. Maka, Setan Angka pun menyuguhkan lewat cara yang menyenangkan dan penuh imajinatif.

Menakjubkan, Hans Magnus Enzensberger menulis novel Setan Angka dengan sempurna dan diluar dugaan pembaca. Rotraut Susanne Berner, illustrator buku ini menambah marak visualisasi penceritaan novel anak ini yang cocok dibaca siapapun. Ditambah dengan gaya bahasa yang diterjemahkan lancar dan ringan. Sebagai catatan buku berjudul asli The Number Devil ini merupakan buku terlaris di Italia, Spanyol, dan Jerman.

Semula saya menduga The Number Devil ini berkisah soal angka setan 666 (triple six). Ternyata bukan, ini adalah petualangan Robert, seorang anak yang membenci matematika dan Setan Angka, seorang mentor matematika yang tertarik pada konsep matematika. Novel ini mencoba membongkar mitos matematika yang menyeramkan lewat narasi yang imajinatif dan lucu. Novel fiksi Setan Angka, diterbitkan oleh Transmedia Pustaka.