99_Kisah_Luar_BiasaBeragam kisah menarik di muka bumi ini bisa kita ambil pelajarannya. Mulai dari kisah-kisah teladan yang mengandung kebaikan hingga kisah-kisah keburukan atas kedurhakaan kepada Allah SWT. Karenanya, Allah mengutip sebagian kisah-kisah umat terdahulu di dalam Al-Qur`an agar menjadi pelajaran bagi umat Islam selanjutnya. Misalnya, kisah Firaun, Ashabul Kahfi, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Isa as.

Beragam kejadian dalam bentuk cerita memang bisa lebih menyentuh bagi pendengarnya. Terutama bagi anak-anak yang sangat menyukai sebuah cerita. Untuk itu, pembelajaran melalui cerita pada sistem pendidikan anak banyak diterapkan dan dianggap sebagai metode yang tepat. Faktor inilah, salah satu yang melandasi Ary Nilandari dan Nita Candra menyusun buku “99 Kisah Luar Biasa Menuai Hikmah dari Asmaul Husna”.

Di dalam buku ini, terdapat 99 kisah menarik yang menjadi bagian dari pesan hikmah masing-masing setiap lafazh asmaul husna. Misalnya, dari sifat Al-Mudzillu (Maha Menghinakan) yang mengisahkan tentang seorang anak yang merasa kasihan terhadap temannya yang memiliki ayah yang sedang dipenjara karena terjerat kasus korupsi. Berikut ini kisahnya.

“Ima, kok tidak segera mulai makan?” tegur Bunda. Ima hanya memandangi piringnya dengan wajah bingung. Biasanya, Ima paling banyak berceloteh waktu makan malam.
“Sakit gigi, ya?” goda Kak Faras tertawa.  Ima menggeleng. Diaduknya nasi dan sayur di piringnya, tetapi setelah itu sendok tersebut diletakkannya lagi dengan sedih.
“Ada apa, Ima?” tanya ayahnya. “Apa yang kamu pikirkan?”
“Itu Yah, Yola, teman sekelas Ima yang tinggal dekat sekolah…” Ima terdiam. Baru sekali ini dia susah bercerita. “Ima kasihan…, ayahnya dipenjara. Seluruh sekolah membicarakan mereka, Yah.” Yola sudah sudah tidak masuk sekolah berhari-hari,” lanjut Ima. “Ima dengar keluarganya mau pindah ke kampung, karena rumahnya di sita negara.”
Innalillahi wa innailaihi rajiuun,” ujar Bunda. “Semoga Yola dan ibunya sabar dan tabah menghadapi ujian Allah.”
“Kenapa Bunda mendoakan mereka? Ayahnya mengambil uang negara, itu kan jahat. Sudah sepantasnya mereka menerima akibatnya,” kata Farras.
Bunda tersenyum, “Sesama muslim, kita harus saling mendoakan. Tak peduli mereka jahat atau tidak. Justru kita bisa mendoakan agar mereka sadar dan bertobat, Farras.”
“Lagi pula yang korupsi kan ayahnya,  bukan Yola dan ibunya,” bela Ima. “Iya. Tapi, semua orang dalam keluarganya pasti telah menikmati uang hasil korupsi,” bantah Farras. “Kakak kan, tidak tahu pasti,” tukas Ima.

“Ima benar, kita tidak tahu bagaimana permasalahan mereka yang sebenarnya,” kata Ayah. “Kita doakan saja agar ayah Yola mendapatkan hukuman yang adil dan keluarganya bisa menerima cobaan dengan ikhlas dan sabar. Setelah itu, mereka bisa memulai hidup baru yang bersih.”

“Ima juga berdoa agar Ayah tidak seperti ayah Yola. Ima tidak tahan membayangkan Ayah dikurung dalam penjara,” kata Ima pelan. Matanya berkaca-kaca. Ayahnya sampai tertegun memandangnya. “Ya, jelas tidak dong,” sela Farras, sebelum ayahnya sempat menjawab. “Iya kan, Ayah?” tanya Farras kepada ayahnya.

Ayahnya mengangguk. “Ayah akan selalu meminta perlindungan Allah untuk menjaga Ayah, Ima. Agar ayah tidak melakukan perbuatan tercela yang akibatnya akan menyengsarakan kalian.”  Ayahnya meraih Ima ke dalam pelukannya. Ima sesenggukan di dadanya.

Kisah ini mengisyaratkan bahwa Allah bisa menjatuhkan seseorang dalam kehinaan sehingga kehormatan yang dimilikinya sirna dalam sekejap. Mungkin dulunya ayah Yola sangat dihormati dan ditakuti karena jabatan dan kekayaannya. Namun, karena ayahnya berbuat dosa dengan mencuri uang negara, sehingga ia pun harus dihukum dan hidup di dalam jeruji penjara.

Kisah-kisah di dalam buku terbitan TransMedia ini sangat berbeda dengan buku-buku sejenis lainnya. Selain dilengkapi gambar, ceritanya begitu hangat dan akrab dengan kehidupan zaman sekarang. Menariknya lagi, setiap lafazh asmaul husna dan kisah di dalamnya dilengkapi pula dengan kolom yang berisi pengetahuan, renungan, dan ajakan untuk berbuat baik.