Sejak 30 Juni hingga 8 Juli 2007 lalu, Pasar Buku Murah kembali digelar di Bandung. Kali ini TransMedia Pustaka ikut terlibat di festival buku terbesar di Bandung ini. Perlehatan yang diikuti hampir 100 penerbitan ini bertempat di Paris van Java. Mall. Selain menggelar pameran buku—di mana pengunjung bisa membeli buku dengan diskon gila-gilaan sampai 70%— TransMedia juga mengadakan talkshow yang membahas tiga buku yang baru diterbitkannya, antara lain Measuring The World, Fat Loss, Gemuk Tapi Ramping, dan Me Talk Pretty One Day. Ketiga buku tersebut dibahas di talkshow dan hari yang berbeda.

Sejak 1 hingga 8 Juli 2007 lalu, Pasar Buku Murah kembali digelar di Bandung. Kali ini TransMedia Pustaka ikut terlibat di festival buku terbesar di Bandung ini. Perlehatan yang diikuti lebih dari 100 penerbitan ini bertempat di Paris van Java. Mall. Selain menggelar pameran buku—di mana pengunjung bisa membeli buku dengan diskon gila-gilaan sampai 70%— TransMedia juga mengadakan talkshow yang membahas tiga buku yang baru diterbitkannya, antara lain Measuring The World, Fat Loss, Gemuk Tapi Ramping, dan Me Talk Pretty One Day. Ketiga buku tersebut dibahas di talkshow dan hari yang berbeda.

Talkshow pertama yang membahas novel terjemahan Measuring The World yang dilaksanakan Minggu, 1 Juli 2007. Novel yang ditulis Daniel Kehlmann ini pertama kali diterbitkan TransMedia pada Mei 2007. Novel ini langsung diterjemahkan dari novel asli berbahasa Jerman yang berjudul Die Vermessung der Welt.

Dalam talkshow ini, TransMedia mengundang dua pembicara dari alumni Sastra Jerman-Universitas Indonesia. Mereka adalah Nila Suri dan Arti Ekawati alumni sastra Jerman angkatan 2001. Hadir juga Reni Yuniawati, dari editor TransMedia yang mewakili tim penerjemah novel ini.
Untuk memancing minat penonton, MC mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada pembicara.

Awalnya mereka menanyakan tentang siapa sebenarnya Daniel Kehlmann. Pertanyaan tentang Daniel Kehlmann ini dijawab langsung oleh Reni. “Daniel Kehlmann adalah salah satu penulis modern Jerman yang sukses. Novelnya, Measuring The World, bisa memecahkan rekor penjualan terbesar di Jerman sejak novel Das Parfum  karya Patrick Süskind pada tahun 1980-an,” jelas Reni. Novelnya ini menjadi best seller  di beberapa negara Eropa, seperti Italia dan Prancis.

Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya lebih bersifat umum, yaitu tentang kesusatraan Jerman secara keseluruhan. MC di antaranya menanyakan tentang ciri khas dan perbedaan kesusastraan Jerman dengan kesusatraan Eropa lainnya serta tema umum dari kesusastraan Jerman. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab secara bergantian oleh pembicara.

Setelah beberapa menit, obrolan santai antara MC dan pembicara ternyata mulai menarik pengunjung sehingga kursi-kursi penonton pun mulai terisi penuh.

Ketika MC menawarkan penonton untuk bertanya dengan embel-embel akan mendapatkan goody bag dan novel Measuring the world gratis, seorang penonton dengan antusias segera tunjuk tangan. Ia mengajukan beberapa pertanyaan yang ditujukan pada semua pembicara—pertanyaan berkisar tentang isi novel. Setelah semua pembicara menjawab penanya pertama, di deretan bangku paling belakang seorang penonton kembali tunjuk tangan. Pertanyaan dari penanya kedua juga dijawab dengan lancar oleh semua pembicara.

Berhubung waktu yang semakin menyempit—saat itu jam menunjukan jam 13.55—MC pun menutup sesi tanya jawab. Namun, karena masih tersisa satu goody bag dan novel gratis, akhirnya MC memutuskan untuk “menangkap” salah satu pengunjung pasar buku yang ada di dekat tempat talkshow. Lalu, mereka meminta pembicara untuk memberikan pertanyaan seputar novel Measuring The World kepada pengunjung tersebut. Walaupun tidak ikut menonton talkshow, ternyata pengunjung tersebut bisa menjawab pertanyaan sehingga ia pun mendapatkan goody bag dan novel gratis.

Di akhir acara MC meminta pembicara dan editor, yang semuanya adalah alumni sastra Jerman, untuk mengucapkan “Selamat Datang di Pasar Buku Murah 2007” dalam bahasa Jerman. Dengan kompak, pembicara mengucapkan “Herzlich Wilkommen im Buchfest 2007”. Ucapan “Selamat datang” dalam bahasa Jerman ini sekaligus menjadi penutup talkshow.