Tanya Jawab Rubrik Konsultasi Bisnis
(Konsultan Bisnis: Ariyanto M.B.—penulis Modal Dengkul, Untung Sebakul)

Ide Bisnis Untuk Karyawan Tambang

Pak Ariyanto saya Prasetya Kurniawan umur 19 tahun dan sangat tertarik dengan buku Anda  “Modal Dengkul, Untung Sebakul”. Saya seorang pekerja di sebuah perusahaan pertambangan di Kaltim. Hari demi hari saya, berjalan begini: 5 minggu di Balikpapan, 4 bulan di tambang, 2 minggu cuti, dan pulang ke Jawa.

Menurut Anda, bisnis apa ya yang cocok untuk saya? Saya mempunyai gaji  2,5 juta per bulan, saya mempunyai keinginan untuk membuka bisnis kaus, dan jaket yang disablon dengan gambar unit truck besar, atau gambar tambang yang menjadi ciri khas dari tambang tersebut, di tambang ada banyak sekali karyawan ± 1200 karyawan. Jujur saja, saya tidak selamanya pengen bekerja sebagai karyawan tambang. Bagaimana saya harus memulai bisnis ini, saya tidak mempunyai relasi, tidak punya informasi tentang bagaimana saya mendapatkan kaus, dan menyablonnya. Bagaimana ya Pak? Terima kasih salam sukses…

Prasetya Kurniawan
 pras_smg@yahoo.com

Jawaban :
Wah Anda ini termasuk orang hebat yang memiliki tekad dan kemauan kuat untuk maju dan berkembang. Di luar sana cukup banyak lho orang yang tidak memiliki keberanian seperti Anda. Yang pertama, saya salut karena Anda mau bekerja di tempat yang tidak semua orang mau melakukannya (di pertambangan yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota) dan yang kedua,  saya juga salut, karena Anda memiliki keinginan dan pemikiran untuk lebih mandiri dengan jalan berwirausaha di kemudian hari (walaupun saat ini sudah dalam kondisi “aman” secara finansial). Kedua hal itulah modal terbesar yang Anda miliki.

Dengan pola kerja seperti di atas, Anda sebenarnya bisa menjalankan dua jenis usaha sekaligus. Yaitu Anda berinvestasi ke sebuah usaha yang tidak membutuhkan kehadiran Anda secara fisik setiap hari. Anda bisa memilih beberapa jenis usaha yang tidak harus selalu Anda tungguin dan tidak perlu sering di kontrol oleh Anda. Dan yang kedua, Anda memanfaatkan waktu-waktu longgar di sela-sela pekerjaan ditambang untuk bekerja sambil berbisnis. Untuk usaha yang di tempat tinggal Anda pilihlah jenis-jenis usaha yang tidak terlalu rumit untuk dilakukan. Misalnya, jika tempat tinggal Anda di Jawa dekat dengan area kampus maka Anda bisa berinvestasi dengan membeli sebuah mesin cuci (tidak harus yang super canggih dan tidak harus baru) kemudian Anda buka usaha “Laundry Mahasiswa”. Anda bisa rekrut tetangga yang selama ini bekerja menjadi buruh cuci (mencuci baju dari rumah-ke rumah). Haruskan dengan sistem gaji??? Tidak harus!!! Ini disebabkan Anda bisa menerapkan sistem bagi hasil, di mana Anda sebagai pemilik order mendapatkan 40% dan yang mencuci dapat 60%. Itu jika dia mencucinya menggunakan mesin cuci yang Anda miliki. Nah, sekarang jika dia mencuci dirumahnya sendiri (pekerjaan dibawa pulang) maka bagi hasil 70% buat yang mencuci dan 30% buat Anda sudah cukup adil. Agar usaha tersebut berjalan lancar, Anda harus menerapkan sistem “jemput bola”, yaitu mengambil cucian ke kamar-kamar kost mahasiswa. Caranya???, cukup pasang papan nama/spanduk bertuliskan  “Terima Cuci Pakaian & Perlengkapan Mahasiswa/i” Cukup SMS barang kami ambil!!!  Nah, kemudian Anda juga harus memberikan service yang berbeda dengan tempat laundry lain. Misalnya, Anda ”mengampanyekan” bahwa bisnis Laundry Anda siap mencuci pakaian dan barang mahasiswa/i dalam kondisi apapun.  Cukup banyak kan, mahasiswa/i yang berbulan-bulan nggak pernah mencuci sprei atau sarung bantalnya?, nggak jarang juga mahasiswa/i yang hobby tracking hanya menaruh sepatu, celana dan baju penuh lumpur di pojok kamar mandi hingga baunya menyebar kemana-mana. Atau bahkan mereka yang hobi merendam pakaian kotor hingga berhari-hari tanpa dicuci  (mungkin karena sibuk kuliah ). Ini adalah kondisi riil yang jika kita mau ”jeli” penuh dengan peluang bisnis. Nah, mereka pasti nggak pede kalau harus ke tempat laundry umum  dan juga agak malas kalau terlanjur bau dan menumpuk. Inilah peluang yang harus Anda tangkap!!! Bisnis Laundry Mahasiswa sekadar contoh aja, Anda juga bisa  berbisnis yang lain seperti: Pusat Informasi Kost dan Kontrakan, Pengetikan Skripsi, Papper, dll (cukup bermodalkan 1 unit komputer + 1 printer seharga 1½ juta saja) dan masih banyak lagi ide bisnis yang lain. Jadi, Anda tinggal rekrut satu orang yang Anda percaya untuk mengurus bisnis tersebut. Dan, Anda tetap bisa tenang bekerja di pertambangan.

Ide Anda untuk berbisnis kaus bagi karyawan tambang memang bagus, tetapi menurut saya sifatnya hanya insidensial saja. Ya…, katakanlah, Anda memproduksi 1.000 kaus seperti yang Anda maksud. Saya juga optimis bahwa sebagian besar dari rekan-rekan kerja Anda mau membelinya. Namun, itu tidak bisa diharapkan mereka akan membeli dan terus membeli kaus Anda. Kecuali jika Anda selalu berinovasi membuat produk dengan logo dan gambar baru setiap 2-3 bulan sekali. Jika Anda serius, saya bisa hubungkan Anda dengan relasi saya yang selama ini memproduksi kaus. Anda tinggal pesan warna, gambar, dan ukurannya. Barang akan langsung dikirim ke alamat Anda. Namun, dari sisi bisnis, saya lebih menyarankan Anda juga memiliki usaha yang perputarannya modalnya cepat, carilah jenis produk yang membuat orang selalu butuh untuk melakukan pembelian secara berulang dan terus menerus. Misalnya, Anda mencari obat-obatan tradisional (herbal) khas dari Jawa yang kemudian Anda jual di lokasi pertambangan. Yah, semacam suplemen makanan lah. Yang bisa menunjang kemampuan fisik dan pikiran para pekerja. Saya yakin, jika produk ini yang Anda jual. Maka bisnis sampingan Anda akan lebih cepat berkembang dan cita-cita Anda untuk tidak selamanya bekerja di tambang akan lebih cepat tercapai.
— Jakarta, 15 Agustus 2008 —

Memulai Bisnis dari Sekarang Hingga 2 tahun ke Depan

Salam sejahtera. Saya kemarin jalan-jalan di Gramedia dan liat buku Bapak yang judulnya "Modal Dengkul Untung Sebakul". Nah, karena kayaknya lain dari yang lain dan saya juga baru butuh masukan maka saya beli dan baca di kos. Isinya mudah dipahami dan dapat memberi solusi bagi yang punya masalah tentang bisnis sendiri. Saya mau menanyakan hal yang mungkin sudah sering Bapak dengar. Saya saat ini dalam rangka mencari pekerjaan, kebetulan setahun kemarin saya telah bekerja tetapi karena tren pekerja kontrak dan outsource lagi marak jadi saya juga terkena dampaknya. Saya diberhentikan dengan alasan kontrak telah habis dan ini masuk akal karena proyek di perusahaan di mana saya bekerja memang baru tidak ada.

Saya senang bila membaca artikel perencana keuangan, investasi, ataupun masalah finansial, sampai-sampai saya nekat untuk membeli reksadana ya walaupun masih kecil sih, karena saya merasa menjadi karyawan terus tidak akan mengubah nasib saya nanti. Saya dalam hati ingin memulai bisnis saya sendiri Pak, di samping mencari pekerjaan rutin. Nah, dengan kondisi saya ini menurut Bapak bagaimana langkah yang seharusnya saya lakukan dalam kurun waktu 2 tahun kedepan? Terima kasih
Imam Atmaja
atmaja_23@yahoo.co.id

Jawaban:
Benar Mas Imam, kita jangan mau menyerah dengan keadaan. Banyak orang selalu berkeluh kesah  dan berpikir  bahwa “hidup ini sulit” “hidup ini susah”, “hidup ini berat”. Dan kemudian, menganggap itu semua sebagai beban kehidupan. Padahal di balik kesulitan pasti ada kemudahan, di balik penderitaan pasti ada kebahagiaan dan di balik kegagalan pasti ada kesuksesan. Ada kata-kata bijak yang mengatakan “Jika saat ini Anda bekerja keras maka di kemudian hari kehidupan akan lunak pada diri Anda. Dan sebaliknya, jika Anda bekerja lunak pada saat ini maka di kemudian hari kehidupan akan keras kepada Anda”. Nah, saat inilah kerja keras itu harus dilakukan dengan penuh kesungguhan demi kehidupan di masa mendatang yang lebih baik.

Ya benar, jika Anda memang ingin terjun didunia usaha, mulailah dari sekarang juga. Dari mana??? Ya…, dari sesuatu yang paling mudah Anda lakukan. Salah satu contohnya adalah Anda berani mengeluarkan uang untuk membeli buku saya. Itu sudah merupakan langkah awal yang baik. Nah, selanjutnya coba Anda baca tuntas buku tersebut dan kemudian coba ikuti petunjuk-petunjuk untuk memulai usaha dari NOL.  Misalnya, cari ide dan gagasan bisnis yang kreatif dan inovatif. Anda bisa menciptakan tren bisnis tersendiri/mengikuti trend bisnis yang sudah ada/memodifikasi bisnis yang sudah berjalan dengan memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa yang akan Anda jual.

Setelah ketemu jenis usahanya. Segara susun Business Plan, nggak usah yang terlalu rumit. Yang mudah-mudah saja. Yang penting Anda paham dan menguasai rencana bisnis yang dibuat dan Anda tidak membuat pusing orang yang akan Anda ajak jont dalam bisnis (Ingat lho…, banyak pengusaha sukses yang tidak berpendidikan tinggi sehingga mereka tidak terlalu suka di sodori rencana bisnis yang rumit). Nah, setelah Business Plan selesai mulailah mencari pergaulan dengan dunia bisnis. Caranya, Anda bergabung saja dengan komunitas-komunitas bisnis yang bertebaran di internet (melalui malilling list),  setiap ada seminar ataupun talkshow yang dibawakan oleh seorang pelaku bisnis upayakan hadir agar Anda memiliki banyak relasi (baik dari para peserta maupun dari pembicaranya). Anda juga harus membuat target untuk berkenalan dengan orang-orang baru setiap hari. Misalnya, 3 orang per hari.  Siapa tahu di antara mereka ada yang berminat untuk menjadi investor bagi bisnis Anda.

Setelah Anda memiliki mitra kerja ataupun investor. Segera jalankan bisnis Anda dengan smart, selalu berpikir “kreatif dan inovatif”, jangan mudah puas dengan apa yang sudah didapat, teruslah mengejar kesempurnaan, cintailah apa yang dikerjakan dan bekerjalah dengan sepenuh hati. Masa 6 bulan pertama sudah cukup untuk menilai apakah bisnis yang sedang Anda jalankan benar-benar prospektif. Mungkin saya Anda merasa “gagal” dalam masa 6 bulan pertama. Nah, segera evaluasi, di mana letak kesalahannya. Apakah produknya yang tidak prosepektif untuk dijual? Apakah cara pemasarannya yang salah? Apakah lokasi yang dipilih tidak tepat? Apakah pengelolaannya yang jelek? Atau, ada sebab lain. Setelah ketemu akar masalahnya segera lakukan perubahan dan jangan dibiarkan berlarut-larut. Bagi pelaku bisnis, salah pilih produk kemudian ganti produk lain nggak masalah. Salah pilih tempat dan kemudian pindah ke tempat lain juga nggak apa. Yang penting harus dilakukan perubahan  menuju perbaikan.

Jadi, dalam dua tahun ke depan. Saya sarankan Anda untuk langsung memulai bisnis dari saat ini. Bisnis apa saja yang mudah Anda jalankan. Nggak usah berpikir yang rumit-rumit. Pilihlah jenis usaha yang sederhana namun dekat dengan realita. Yakin saja, bahwa walaupun dimulai dari kecil, bisnis ini adalah embrio dari “kerajaan bisnis” Anda di kemudian hari. Nggak masalah sekarang berjualan bakso keliling keluar-masuk kampung, jika itu menjadi “jembatan” bagi Anda untuk mengjadi pengusaha restoran bakso yang sukses beberapa tahun kemudian. Intinya adalah “Mulai Usaha Boleh dari Kecil, Namun Cita-cita dan Pemikiran Terhadap Usaha Tersebut Harus Tetap Besar”.

Mulailah dari sekarang Mas Imam. Tidak ada sebuah perjuangan yang sia-sia dan sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin seringkali hanya karena belum dicoba. Jika selama proses merintis usaha tersebut Anda mengalami kegagalan-kegagalan. Jangan patah semangat dan berhenti di tengah jalan. Seorang pengusaha dikatakan “gagal” apabila di berhenti di tengah jalan. Selama Anda masih berusaha untuk tetap bangkit maka Anda tidak layak disebut sebagai orang “gagal”. Dan, yang harus diketahui bahwa hampir semua pengusaha sukses juga pernah mengalami masa-masa kegagalan. Namun, berkat kegigihannya, ketekunannya dan semangatnya yang tak kenal menyerah, akhirnya kesuksesan pun dapat diraih juga. Selamat Mencoba dan Semoga Sukses !!!.
— Jakarta, 15 Agustus 2008 —