Pernahkah Anda bertanya proses pergulatan di balik t-shirt  yang melekat di tubuh Anda? Atau, bagaimanakah pakaian bekas dari Amerika bisa beredar di Tanzania? Mengapa label dalam merek kaus tertera made in China? Pietra Rivolli menyelidiki hal ini.

Pernahkah Anda bertanya proses pergulatan di balik t-shirt  yang melekat di tubuh Anda? Atau, bagaimanakah pakaian bekas dari Amerika bisa beredar di Tanzania? Mengapa label dalam merek kaus tertera made in China? Pietra Rivolli menyelidiki hal ini.

Profesor Keuangan dari Georgtown University ini mengajak Anda terlibat dalam petualangan mengelilingi dunia untuk melacak jejak t-shirt miliknya. Rivolli memulai dari Florida dengan sebuah t-shirt  berlabel made in China. Rasa penasarannya menyeret Rivolli ke sebuah pabrik kaus di Florida, Sherry Manufacturing Company. Pendek cerita, upaya pelacakan keingintahuannya melampaui Texas, China, hingga Afrika.

Selama lima tahun, Rivolli melakukan investigasi yang memunculkan pertanyaan-pertanyaan politik, ekonomi, etika, dan sejarah bisnis modern dan globalisasi. Hasil temuan fakta Rivolli di lapangan, menghasilkan sebuah kesimpulan penting tentang ekonomi global. Mengapa label made in China menyebar kemana-mana, mengapa t shirt datang dari Texas, mengapa pakaian bekas dari Amerika bisa sampai Afrika adalah tak lain adalah soal politik. Demikian Rivolli saat menjelaskan di forum buku IMF, pada 2005.

Inilah efek dari globalisasi, soal persaingan pasar dunia yang dihegemoni oleh kuasa ekonomi dan politik pun harus diakui eksistensinya. Ini cerita tentang kebijakan politik di China, Amerika, dan pergerakan perdagangan bebas di muka bumi, yang dianggap Rivolli hanya sebagai slogan saja, bahwa “pasar bebas” tidaklah bebas.

Akibat lainnya, Amerika bisa dengan bebas mengekspor pakaian bekasnya ke Tanzania. Pada 2003, Tanzania menduduki peringkat keempat sedunia sebagai konsumen pakaian bekas dari Amerika. Hal ini terjadi akibat ada permintaan serta ruang kebebasan dan perlindungan untuk mengekspor pakaian bekas kemanapun yang dapat dilakukan oleh Amerika.

Buku The Travels of a T-shirt in the Global Economy yang diterbitkan TransMedia Pustaka menyajikan cerita dan fakta yang menarik, yakni rata-rata orang yang mengikuti jalur perdagangan internasional hampir kurang  mengetahui sejarah industri katun Amerika, sejarah tekstil, industri pakaian, serta soal buruh yang dibayar murah. Juga tentang kisah 40 tahun tekstil dan kuota pakaian impor, lalu cerita mengagumkan yang digunakan pasar pakaian di Afrika. Semuanya disajikan dengan jelas dan detail.

Pietra Rivolli, penulis buku ini, tak hanya melengkapi wacana globalisasi. Lewat cara yang unik, Rivolli mendekatinya dengan hal yang kelihatannya sepele, sebuah kaus. Akhirnya buku ini mengajak pembaca penjelajahi industri dan bisnis kaus mengejutkan dan mencerahkan pembaca.