George W. Bush dulu dikenal sebagai seorang playboy. Pada 1990-an, posisinya mulai meningkat di bidang bisnis dan politik, sampai akhirnya kursi presiden bisa ia duduki. Saat pertama menjabat Bush, lebih suka pada isu-isu domestik. Peristiwa 11 September 2001, mengubah segalanya, Bush yang tadinya tak tahu soal politik internasional menjadi berubah dan mulai terfokus pada isu-isu internasional. Dan, Bush menjadi seorang presiden yang bisa melakukan apa saja.

George W. Bush dulu dikenal sebagai seorang playboy. Pada 1990-an, posisinya mulai meningkat di bidang bisnis dan politik, sampai akhirnya kursi presiden bisa ia duduki. Saat pertama menjabat Bush, lebih suka pada isu-isu domestik. Peristiwa 11 September 2001, mengubah segalanya, Bush yang tadinya tak tahu soal politik internasional menjadi berubah dan mulai terfokus pada isu-isu internasional. Dan, Bush menjadi seorang presiden yang bisa melakukan apa saja.

Fenomena Bush ini mengundang ketertarikan seorang profesor psikologi kognitif dari Harvard University, Howard Gardner. Ia menangkap adanya alur perubahan sejarah pikiran seorang Bush. Dalam penelitiannya, ia menganalisis perubahan awal sejak Bush muda yang memiliki kecerdasan interpersonal hingga kecerdasan intrapersonal yang berkembang di saat peristiwa 9/11.

Gardner berpendapat beragam peristiwa yang terjadi selama masa kepresidenan Bush berefek pada kerangka pikirnya. Proses ini dijelaskan Gardner dalam buku Changing Minds, Seni Mengubah Pikiran Kita dan Orang Lain yang diterbitkan TransMedia Pustaka. “Faktor politik, pendidikan, lingkungan, agama sangat berpengaruh pada perubahan pikiran seseorang”, papar Gardner.

Bagaimana cara Gardner menyelidiki proses-proses ini? Lewat pendekatan komprehensif Gardner menyajikan tujuh faktor penggerak penyebab perubahan pikiran seseorang, antara lain: alasan, penelitian, kesepahaman, penggambaran ulang yang sesuai,  sumber daya dan imbalan, peristiwa dalam dunia nyata, dan hambatan. Gardner memperhatikan lewat banyak studi kasus orang-orang penting seperti Margaret Thatcher, George W. Bush, Whitaker Chambers, dan lainnya.

Siapa pun Anda; seorang pengambil kebijakan, pebisnis, seniman, peneliti, atau pun pekerja kreatif, buku ini akan memberikan sumbangan yang penting bagi Anda. Buku ini menyediakan wawasan yang memperluas pandangan dan memetakan masa depan pikiran kita dan orang lain.

Sebuah buku yang jarang kita temui, tetapi temanya begitu dekat serta sering terlewat dalam kajian sains. Memang studi soal pikiran masih tergolong langka, unik, dan Changing Minds menjadi menarik untuk disimak.