Di usianya yang ke-17, Carlana telah memiliki segalanya. Kecantikan, berbakat, pamor, dan menjadi anggota cheerleader di sekolahnya. Hingga di satu malam, ia beserta teman-temannya mengalami kecelakaan mobil setelah menghadiri pembukaan Stark Club di Dallas. Ironisnya, semua orang yang ada di dalam mobil tersebut berhasil keluar, kecuali Carlana.

Ia mengalami patah punggung dan lumpuh di kedua kakinya. Parahnya lagi, dokter yang merawatnya mengatakan bahwa ia tidak akan bisa berjalan untuk selamanya. Setelah 10 hari berada di ruang ICU, Carlana dipindahkan ke panti rehabilitasi agar ia dapat memulihkan kedua kakinya.

Dengan keadaan yang seperti itu, tentu siapa pun yang mengalaminya akan merasakan kepedihan dan trauma yang mendalam. Begitu juga halnya dengan Carlana, tapi ia menyimpannya kedua hal tadi untuk dirinya sendiri agar orang lain tidak merasakan kepedihan yang ia alami.

Namun, dengan usaha dan semangat yang kuat, akhirnya Carlana mampu bangkit dari semua rasa itu dan melanjutkan aktifitas yang disukainya, seperti terjun payung, main ski dan menerbangkan pesawatnya sendiri.

Berdasarkan pengalamannya itu, Carlana Stone Lawson dan John Di Rienzo menulis sebuah buku yang berjudul Never Give In, Never Give Up yang diterbitkan oleh TransMedia. Melalui kisah nyata yang menyentuh ini, Carlana juga menggambarkan bagaimana melakukan transformasi terhadap diri sendiri. Kita bisa belajar banyak dari pengalaman Carlana.