Kenji seorang guide wisata seks yang berusia 20 tahun, kali ini mendapatkan klien seorang bule Amerika bernama Frank.  Ini adalah kisah tentang Kenji. Kisah guide ilegal yang mengantarkan seorang pebisnis Amerika bernama Frank. Kenji disewa selama tiga malam untuk mengantarkan Frank di Kabuki-cho. Kemanapun Frank pergi, Kenji selalu mendampinginya. Seperti menuju lingerie pubs, klub kencan,  hingga menemani ke klub bisbol. Kenji mengetahui seluk beluk industri seks di Tokyo.

Judul     : In the Miso Soup
Penulis    : Ryu Murakami
Penerjemah : Widati Utami    
Penerbit : TransMedia Pustaka
Harga    : Rp34.500,-
Terbit    : November 2007
ISBN    : 979-799-039-7
Spesifikasi : 13 X 19 Cm; halaman : x + 334 hlm.
Genre    : Fiksi — novel thriller

Kenji seorang guide wisata seks yang berusia 20 tahun, kali ini mendapatkan klien seorang bule Amerika bernama Frank. Ini adalah kisah tentang Kenji. Kisah guide ilegal yang mengantarkan seorang pebisnis Amerika bernama Frank. Kenji disewa selama tiga malam untuk mengantarkan Frank di Kabuki-cho. Kemanapun Frank pergi, Kenji selalu mendampinginya. Seperti menuju lingerie pubs, klub kencan,  hingga menemani ke klub bisbol. Kenji mengetahui seluk beluk industri seks di Tokyo.

Menjelang akhir tahun itu, Kenji mendapat job dengan bayaran lumayan tinggi dari Frank. Tiga hari mengantarkan Frank adalah pengalaman yang menegangkan bagi Kenji. Betapa tidak, pikirannya terus disibukkan dengan perasaan curiga yang kian menguat pada Frank. Tentang pembunuhan yang terus bergelanyut di benak Kenji.

Terbersit rasa curiga dan seram setelah bergaul dengan lelaki yang berkulit muka seperti plastik ini. Sebelumnya terdengar kabar dari media bahwa seorang gadis seusia SMA mati dibunuh dengan tidak lumrah di kawasan lokalisasi seks di Jepang. Ia mati di mutilasi, bukan seperti mati kebiasaan di kawasan ini menurut Kenji.

Kisah ini dibuka dengan gadis  muda yang ditemukan mati di Kabuki-Cho, di red-light district Tokyo. Media menghubungkan kematiannya pada sebuah grup anak-anak SMA terkait prostitusi. Tapi kisah ini bukanlah soal perdagangan seks di Tokyo. Ini soal Kenji dan Frank. Tentang pertemuan dua kebudaayaan: Jepang dan Amerika.

Frank adalah orang yang begitu asing bagi Kenji. “Kulit Frank agak aneh, di usianya yang lebih dari 35 tahunan, tidak ada kerutan sama sekali. Karena tidak ada kerutan, bukan berarti kulitnya licin. Tapi, kelihatannya seperti tidak alami, ” demikian gambaran Kenji soal Frank.Ya, sosok Frank yang mewakili wajah seorang Amerika yang membuat risih Kenji.

Sebuah kejutan mengerikan dari pemandangan dalam In The Miso Soup, adalah soal kesendirian, kehilangan identitas dan budaya, serta korupsi moral. Lewat bahasa yang sederhana, Murakami tidak mencoba menyalahkan karakter-karakternya. Bahkan, ia membidik konsumerisme yang merajalela dan kebudayaan Jepang dan Amerika yang merosot., Murakami seperti ingin mengatakan bahwa kesalahan yang sempurna, karena kita dibentuk oleh dunia yang berada di sekitar kita. Demikian apresiasi dari Christoper Theokas pada novel ini di USA Today.

Bagaimana kelanjutan dari kisah yang akan mengantarkan kita menuju kekejaman “iblis” yang tak mampu dihindari? Hanya Jun, kekasih Kenji yang mungkin bisa menyelamatkan pemandu wisata seks ini. Selanjutnya temukan jawabannya pada novel In the Miso Soup yang ditulis dari seorang master thriller-psikologi ini. Novel dalam versi bahasa Indonesia ini diterbitkan oleh TransMedia.