Selama ini, tidak sedikit orang yang meremehkan bahasa Indonesia karena memang sudah merupakan bahasa ibu. Banyak yang merasa tidak perlu mempelajarinya karena, toh, sudah digunakan sejak pertama kali belajar bicara.
Selama ini, tidak sedikit orang yang meremehkan bahasa Indonesia karena memang sudah merupakan bahasa ibu. Banyak yang merasa tidak perlu mempelajarinya karena, toh, sudah digunakan sejak pertama kali belajar bicara.
Namun, apakah selama ini kita sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar? Atau, jangan-jangan, kita sering keliru tapi tidak sadar? Pasalnya, banyak sekali kesalahan umum yang sekilas terlihat benar. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Merubah
Penggunaan kata “merubah” tidak tepat, yang benar adalah “mengubah”. Karena, kata ini dibentuk oleh awalan (me)+kata dasar (ubah). Berdasarkan ketentuan, imbuhan me yang diikuti oleh huruf vokal menjadi meng. Mungkin kekeliruan ini terjadi karena orang terbiasa mendengar kata “berubah”, yang dibentuk dari imbuhan (ber)+kata dasar (ubah).
2. Sekedar
Dalam bahasa lisan, banyak bunyi yang bergeser. Seperti telur menjadi telor, begitu juga sekadar menjadi sekedar. Yang perlu diingat, kata ini berasal dari kata dasar kadar, jadi yang benar adalah sekadar.
3. Silahkan
Kata ini berasal dari kata dasar (sila)+akhiran (kan). Jadi, yang benar adalah silakan.
4. Terlanjur, Terlentang, dan Terlantar
Banyak orang yang keliru menganggap bahwa ketiga kata ini diawali dengan imbuhan (ter), padahal yang benar yaitu telanjur, telentang dan telantar—ketiganya merupakan kata dasar. Di dalam kamus, tidak ada kata dasar lanjur, lentang, ataupun lantar.
5. Praktek
Praktek merupakan kata kerja yang cukup sering diucapkan. Sayangnya, penulisan dan pengucapan kata ini dalam keseharian masih sering mengalami kesalahan. Yang benar adalah praktik.
6. Akte, apek, cemilan
Banyak orang keliru saat menyebutkan ketiga kata di atas. Huruf e dalam kata-kata di atas seharusnya adalah a. Akte → akta, apek → apak, dan cemilan → camilan.
7. Aksesoris, handal, hisap
Kata-kata di atas tentu sudah sering Anda dengan dan ucapkan. Namun, seharusnya ada satu huruf yang dihilangkan dari kata-kata tersebut, sehingga menjadi aksesori, andal, dan isap.
Contoh-contoh tersebut merupakan kosakata yang sering kita ucapkan sehari-hari. Jadi, ada baiknya kita mulai memperbaiki perbendaharaan kata. Orang asing saja banyak yang mempelajari bahasa kita. Bahkan, mereka harus mengikuti UKBI (Uji Kemahiran Bahasa Indonesia) untuk dapat bekerja di sini. Jangan sampai kita, sebagai pemilik bahasa Indonesia, kalah dengan mereka. Oleh karena itu, mari kita mulai mengenal bahasa nasional dengan lebih dalam.