"Strip show baby!", panggil Jeremy Webster. "Copot semuanya!" Cowok lain bersiul, disusul sorak-sorai dan tepuk tangan dari yang lainnya. Padaku dan celanan dalam ibuku, dengan segala ‘kejayaannya’ dipertunjukkan ke seluruh dunia.
"Strip show baby!", panggil Jeremy Webster. "Copot semuanya!" Cowok lain bersiul, disusul sorak-sorai dan tepuk tangan dari yang lainnya. Padaku dan celanan dalam ibuku, dengan segala ‘kejayaannya’ dipertunjukkan ke seluruh dunia.
Kenapa semua yang terjadi dalam hidupku berjalan keliru?! Kenapa?!! Di luar sana ada begitu banyak manusia, tapi kenapa harus aku, sih, yang menjadi si Aneh yang pergi ke sekolah di hari pertama tahun ini dengan sepasang CELANA DALAM menempel akibat static cling di pipa celanaku ?!!!
La,la,la, betapa menyenangkannya hidup WHOOPS! Oh dear, sudikah kamu melihat apa tiu? celana dalam Mom, nongol keluar untuk mengatakan halo!!!
Kejadian memalukan banget ini diceritakan kepada sahabatnya Katty. Aku ingin curhat. Namun diluar dugaanku percakapanku dengan Katty malah memperburuk suasana hatiku. Memperburuk keadaan. Aku hanya berharap Katty bisa membuatku lebih ceria, tapi malah sebaliknya. Ini merupakan penggalan kisah terburuk di hari pertama yang memalukan sepanjang hidupku.
Demikian cuplikan kisah yang membuka novel The Fashion Disaster that Changed My Life karya Lauren Myracle. Novel ini adalah hasil terjemahan penerbit Transmedia.
Wendy Mass, penulis Leap Day dan Mango Shaped Space memberikan testimoni pada novel ini. Kelas tujuh adalah tentang persahabatan. Juga tentang jerawatan, pesta menginap, berbagi rahasia, episode static cling yang memalukan, serta belajar membela hak sendiri dan orang lain. Dalam The Fashion Disaster That Changed My Life, Lauren menangkap kegembiraan dan penghinaan setiap harinya dalam sebuah pemahaman yang dalam dan humor.