Jessie Sullivan, wanita berusia 42 tahun, percaya kalau dirinya begitu bahagia dalam menjalani hidup. Ia memiliki rumah yang indah, suami yang setia, dan putri yang cantik. Suatu hari, Jessie mendapat kabar mengejutkan dari ibunya. Ia pun terpaksa pulang ke Pulau Egret untuk menghadapi tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sang ibu.
Jessie sangat mencintai Hugh, tapi sesampainya ia di Egret, ia jatuh cinta terhadap seorang biarawan bernama Freter Thomas yang saat itu akan segera mengambil sumpah terakhirnya.
Bagaimanakah kehidupan Jessie selanjutnya? Siapakah yang akan Jessie pilih? Dan, apakah kekuatan kursi putri duyung hanyalah sebuah mitos?
The Mermaid Chair adalah sen\buah kursi putri duyung di gereja tempat para biarawan sekte Benedictine. Kursi putri duyung yang dianggap merupakan perwujudan dari St. Senara ini dipercaya akan mengabulkan doa siapa saja, asal doa itu diucapkan ketika kita duduk di atasnya.
Melalui buku The Mermaid Chair yang diterbitkan TransMedia ini, Sue Monk Kidd mengajak pembacanya pada perjalanan jiwa seorang Jessie dan Thomas dengan emosi yang begitu sensitif bercampur mitos, kebutuhan spiritual dan hasrat seksual. Buku kedua Sue ini juga menjadi #1 New York Times Bestseller.