25/07/2024

Dalam sebuah episode terbaru podcast “Behind the Book,” penulis terkenal Stephanie Mamonto (IG @naninimamonto) mengungkapkan kisah inspiratif di balik buku barunya yang berjudul “Let Me Give You a Hug.” Buku ini telah menjadi sorotan berkat sampul cerah penuh warna dan isi yang mengajak pembaca untuk menemukan potensi diri serta mencintai diri sendiri.

Stephanie membagikan perjalanan pribadi yang menjadi dasar penulisan bukunya. “Ini adalah perjalanan kembali ke rumah,” kata Stephanie, yang mengartikan rumah sebagai diri kita sendiri. Buku ini menceritakan perjalanan hidup Stephanie selama 10 tahun terakhir, yang penuh dengan pencarian makna dan penerimaan diri.

Stephanie mengakui bahwa menulis tentang diri sendiri bukanlah hal yang mudah, terutama karena ia adalah seorang introvert. “Selama ini, saya lebih banyak mendengar dan mengamati,” ujarnya. Namun, melalui proses penulisan buku ini, Stephanie berhasil menyampaikan pesan yang mendalam tentang pentingnya mengenali dan mencintai diri sendiri. Dengan pendekatan yang jujur dan autentik, ia membuka diri tentang tantangan dan kemenangan pribadinya, memberikan pembaca pandangan yang sangat personal dan mendalam.

Podcast “Behind the Book” yang dipandu oleh Charmalita Emizar menjadi platform yang tepat bagi Stephanie untuk berbagi kisahnya. Charmalita  sendiri memuji buku ini karena mampu menyentuh hati dan memberikan wawasan baru bagi pembacanya. “Buku ini adalah refleksi dari perjalanannya, dan itu sangat menginspirasi,” kata Charmalita . Percakapan mereka tidak hanya memberikan wawasan tentang proses kreatif di balik penulisan buku, tetapi juga menggali lebih dalam tentang pengalaman hidup Stephanie yang mempengaruhi setiap halaman.

Sejak diluncurkan, “Let Me Give You a Hug” telah mendapat sambutan hangat dari pembaca dan kritikus sastra. Banyak yang mengapresiasi keberanian Stephanie untuk membuka diri dan berbagi kisah pribadinya. Buku ini dinilai mampu memberikan inspirasi dan kekuatan bagi mereka yang sedang mencari jati diri dan penerimaan diri. Para kritikus memuji cara Stephanie menangani topik yang sering kali sulit dengan kehangatan dan kejujuran, menjadikan buku ini sebagai bacaan wajib bagi mereka yang mencari kebijaksanaan dalam perjalanan hidup mereka sendiri.

Melalui bukunya, Stephanie berharap dapat membantu pembacanya menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam diri mereka sendiri. “Saya ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri dalam perjalanan ini,” ujarnya. Stephanie percaya bahwa dengan mengenali dan mencintai diri sendiri, kita semua dapat mencapai potensi penuh dalam hidup. Ia juga menekankan pentingnya berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan ini, mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati sering kali ditemukan dalam hubungan kita dengan orang lain.

Selain itu, Stephanie juga menyinggung tantangan yang dihadapinya selama proses penulisan. Dia menceritakan bagaimana dia harus mengatasi keraguan diri dan ketakutan akan penolakan. Namun, dengan tekad yang kuat dan dukungan dari orang-orang terdekat, ia berhasil menyelesaikan buku ini. “Proses menulis buku ini adalah bentuk terapi bagi saya,” kata Stephanie. “Ini membantu saya memahami dan menerima diri saya sendiri dengan lebih baik.”

Dalam diskusi tersebut, Charmalita  juga menyoroti aspek lain dari buku yang membuatnya begitu menarik. Dia mencatat bahwa selain pesan yang kuat tentang cinta diri, buku ini juga penuh dengan cerita-cerita menarik dan momen-momen menyentuh yang menunjukkan kekuatan manusia dalam menghadapi berbagai rintangan. “Setiap bab dari buku ini membawa kita lebih dekat dengan pemahaman yang lebih dalam tentang apa artinya menjadi manusia,” katanya.

Buku “Let Me Give You a Hug” tidak hanya menjadi alat bagi Stephanie untuk berbagi kisahnya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang yang membacanya. Pesan utamanya, yaitu pentingnya mencintai diri sendiri dan menemukan kebahagiaan dalam diri sendiri, telah memberikan banyak orang keberanian dan kekuatan untuk memulai perjalanan mereka sendiri menuju penerimaan diri. Stephanie berharap bahwa melalui bukunya, ia dapat memberikan dampak positif yang langgeng bagi pembacanya.

 

Buku ini adalah panduan yang mendalam dan personal untuk menemukan kenyamanan dan kedamaian dalam diri sendiri. Melalui perjalanan hidupnya yang penuh dengan pencarian makna dan penerimaan diri, Stephanie mengajak pembaca untuk menciptakan ‘rumah’ dalam diri mereka sendiri—tempat berlindung yang bebas dari penghakiman dan rasa takut. Dengan kejujuran dan kehangatan, ia menyampaikan pesan bahwa validasi dan rasa memiliki tidak perlu dicari dari luar; kita bisa menjadi sumber dukungan, cinta, dan penerimaan bagi diri kita sendiri. Dalam setiap halamannya, buku ini menawarkan cara-cara praktis untuk hadir bagi diri sendiri, merangkul perasaan-perasaan yang ada, dan menemukan kepuasan batin yang sejati.

 

Dengan buku “Let Me Give You a Hug,” Stephanie tidak hanya menawarkan sebuah bacaan yang menarik, tetapi juga memberikan panduan berharga untuk menemukan dan mencintai diri sendiri. Buku ini menjadi bukti nyata bahwa pengalaman pribadi dapat menjadi sumber inspirasi yang kuat bagi banyak orang. Melalui kejujuran dan keterbukaan Stephanie, pembaca diajak untuk melihat ke dalam diri mereka sendiri dan menemukan kekuatan serta keindahan yang ada di dalamnya. Buku ini adalah sebuah perayaan tentang menjadi diri sendiri, dan sebuah ajakan untuk merangkul siapa kita sebenarnya dengan sepenuh hati.