28/03/2008

Penulis:Ryu MurakamiJumlah halaman: viii + 284 hlmUkuran: 17.5 x 24 Cmcetakan:1Penerbit: TransmediaPustaka ISBN: 979-799-046-X

26/03/2008

Sulit cari kerja, tak cocok dengan pekerjaannya, terancam di PHK, takut membuka usaha sendiri, karier terasa mentok di kantor, sulit beradaptasi dengan lingkungan kerja, intrik-intrik menjatuhkan dari rekan kerja, gaji yang minim, terbebani dengan pekerjaan yang menumpuk, dan deadline yang selalu menghantuinya, serta takut gagal. Kira-kira begitulah serentet masalah dan keluhan rata-rata orang seputar dunia kerja.

Read More

11/03/2008

Kehadiran Indomaret ataupun Alfamart telah  menginspirasi pertumbuhan minimarket-minimarket lainnya. Menurut harian Surya, gerai minimarket di Jawa Timur telah mencapai 1200 toko. Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah. Artinya tumbuh dan meluasnya bisnis ini memang banyak diminati para investor. Lewat medium bisnis retail ini, celah peluang bisnis dan peluang kerja tercipta. Dan inilah alternatif bisnis yang prospektif saat ini dan masa mendatang. Read More

05/03/2008


Sue Monk Kidd lahir dan tumbuh di kota kecil Sylvester, Georgia. Kota yang terselip di antara rerimbunan pohon cemara dan ladang merah di barat daya Georgia; sebuah tempat yang sangat ia cintai sebagai ‘suatu tempat yang abadi’. Tulisannya yang mendalam banyak dipengaruhi oleh tempat tersebut. Dan di situlah novel pertamanya, The Secret Life of Bees ditulis.

Sue memiliki kisah yang panjang sebelum dirinya memutuskan untuk menjadi penulis. Semasa kanak-kanak, ia banyak mendapatkan kisah-kisah imaginatif dari ayahnya. Di masa remaja, guru bahasa Inggris mendorongnya dan menggambarkan Sue memang dilahirkan sebagai penulis. Ia mulai menulis kisah-kisahnya sendiri, dan juga menjaganya dalam banyak jurnal yang berisi rentetan pengalamannya; sebuah latihan yang terus ia lewati dalam hidupnya. Dua buku yang ia baca diusia 15 tahun—Walden dan The Awakening—memiliki pengaruh yang mendalam pada dirinya dan akan terus membayanginya. Kedua novel tersebut akhirnya mengilhaminya untuk menulis memori spiritual dan novel.

Harapannya pada sebuah karier dalam menulis bukan tanpa awal yang mulus. Sue pernah menjadi seorang juru rawat di sebuah rumah sakit. Waktu itu, ia menikah dengan Sanford (Sandy) Kidd, lulusan dari siswa teology, dan memiliki dua orang anak, Bob dan Ann.

Pendek kisah, sebelum Sue berusia 30 tahun, ia kembali tertarik lagi untuk menulis. Ia tinggal di Anderson, Carolina Selatan, di mana suaminya Sandi mengajar kuliah di sebuah sekolah seni. Ia mengikuti kelas menulis, untuk penulisan fiksi. Namun segera ia beralih pada non-fiksi ketika esai yang ia tulis di muat di Majalah Guidepost dan Readers Digest. Karena ingin membantu keluarganya, ia mulai berkarir sebagai freelance, menulis artikel pengalaman pribadinya, yang kebanyakan memberi ilham, dan tentang seni hidup damai.

Sue segera sukses menjadi seorang freelance, dan menjadi kontributor editor di Guideposts. Lalu ia belajar memahat fiksi: karakter, plot, dialog, dan lainnya. Di sisi lain tulisan non fiksinya mengalami peningkatan dan menemukan gaya suara yang unik. Ia memublikasikan beberapa ratus artikel, terutama dari Majalah Guideposts, tapi juga banyak dari koran dan jurnal.

Pada usia 30an, Sue mulai mengembangkan pengalaman intelektual dan spiritualnya. Ia pun lebih serius pada studi klasik seperti spiritual Barat, filsafat, psikologi, dan mitologi, selain itu banyak membaca literatur fiksi. Karya-karya dari rahib dan penyair, Thomas Merton dan psikiatris, C. G. Jung, yang akan berpengaruh besar pada tulisannya di masa mendatang.

Ketika awal usia 40an, Sue coba eksplorasi dan belajar mengambil sesuatu pada teologi feminis. Hasilnya adalah The Dance of the Dissident Daughter, dipublikasikan pada 1996 oleh Harper San Fransisco. Ini menegaskan dan kesuksesan memori yang tinggi telah mengaduk efek pada lingkaran religius, membangkitkan sebuah respon yang mengagumkan. 

Kejutan lainnya yang terhampar ketika Sue berusia 40, ia kembali menulis fiksi. Namun, karena merasa selalu terintimidasi oleh mimpi-mimpinya, ia kembali belajar menulis di Universitas Emori, dan di Sewanee, Bread Loaf, dan lainnya. Sue mulai menulis dan memublikasikan cerita pendek di jurnal kecil. Segera Soe mengumpulkan penghargaan untuk cerpennya.

Pada 1997, Sue mulai menulis novel pertamanya, The Secret Life of Bees, dan menyelesaikan lebih dari tiga setengah tahun. Diterbitkan oleh Viking pada 2002, novel ini sungguh-sungguh sebuah literatur yang fenomenal. Sebuah kisah yang memiliki kekuatan datang dari usia, hubungan ras, kemampuan cinta untuk ditransformasikan dalam hidup dan novel itu berkisah tentang Lily (14) yang seluruh hidupnya dibentuk oleh kenangan buram saat ibunya terbunuh di suatu siang.

Pada musim gugur di tahun 2006, sebuah koleksi tulisan Sue dirilis dalam edisi hardcover oleh Guideposts Books dan dipublikasikan oleh Penguin pada 25 September 2007. Berjudul Firstlight, buku ini adalah kompilasi kisah-kisah inspirasional, esai-esai spiritual, dan kontemplasi Sue dalam menulis selama lebih dari satu dekade–dari usia 13 hingga 42 dan usaha sebagai penulis dan “pencari spiritual”. Buku ini, pun masuk daftar buku di New York Times dan menjadi sebuah buku pilihan untuk majalah spiritualitas dan kesehatan.  Firstlight diterjemahkan dalam beberapa bahasa dan tercetak dalam 200 ribu kopi.

Sue menjadi dewan penasehat untuk Poets & Writer Inc dan bekerja untuk mendukung usaha-usaha seni sastra dan pendampingan untuk melahirkan penulis-penulis. Ia adalah penulis dalam Residence di The Sophia Instute in Charleston. Untuk melihat daftar program-programnya klik www.thesophiainstitute.org.

Saat ini Sue hidup di dekat sebuah danau rawa Charleston, Carolina Selatan dengan suaminya Sandy dan anjing labradornya, Lily.

—————————-
dari http: //www.suemonkkidd.com/Author.aspx
foto dari : http://www.wells.edu/images4/monk_kidd1a.jpg

29/02/2008


Di semua kota besar ataupun kota kecil di Indonesia, dengan mudah rumah makan padang bisa kita temui. Maka tak heran jika ada pepatah ini, "Di mana bumi di pijak, di sana ada rumah makan padang."

Read More

28/02/2008

John Grogan adalah penulis autobiografi seekor anjing bernama Marley. Buku tersebut berjudul Marley: Bukan Anjing Biasa. Sebuah kisah yang menghibur sekaligus berakhir mengharukan. Sebelumnya, Grogan juga menulis buku Aku dan Marley. Kedua buku tersebut cukup menyedot banyak perhatian khalayak. 

John Grogan lahir di Detroit, Michigan pada 20 Maret 1957. Ia lahir dari lingkungan keluarga Katolik yang ketat. Ayahnya bekerja di perusahaan mobil, sementara ibunya di rumah dan bangga sebagai ibu rumah tangga. Selagi tidak memasak atau menyetrika seragam sekolah, ibunya selalu khawatir pada perkembangan moral anak-anaknya dan selalu berdoa bak pendeta. Di sisi lain, rasa humornya cukup tajam dan mengagumkan.

Groban memilih kegiatan menulis karena baginya sangat menyenangkan. Aljabar, geometri, ataupun kimia cukup jauh darinya. Pada tingkat delapan, ia menulis parodi tentang biarawati hanya untuk kesenangan. Di SMA selain menulis di koran sekolah, ia juga menulis untuk tabloid dan mendapatkan honor. Aktivitas ini berlanjut hingga di Central Michigan University, ia mendapat honor 25 sen per inchi kolom untuk koran kampus.

Pada 1979, pekerjaan menulis secara penuh segera Groban dapatkan ketika ia disewa sebagai reporter polisi di pelabuhan Michigan, kota St. Joseph. Sepanjang malam ia berkeliling dengan polisi dan fotografer bagian pembunuhan. Pekerjaan sebagai jurnalis ini mempertemukannya dengan Jenny, yang akhirnya menjadi istrinya.

Pada 1985, ia mendapatkan beasiswa di Universitas Ohio. Setelah mendapatkan master, kembali ia mendapat beasiswa yang kedua di St Petersburg, Florida. Kedua beasiswa tersebut masih dalam program jurnalistik. Dan di Florida Selatan, ia menikah dengan Jenny. Di sebuah bungalow kecil ia tinggal bersama seekor anjing Labrador yang aktif, bernama Marley.

Pada 1999, John Grogan berhenti dari Sun-Sentinel dan menjadi pemimpin redaksi untuk majalah Rodale Organic Gardening.

Sekarang ia dan Jenny, tinggal di pinggiran Pennsylvania dengan tiga anak dan seekor anjing Labrador bernama Gracie. Walaupun Gracie tak seperti Marley, tapi tidak ada yang salah dengannya.

disarikan dari http://www.marleyandme.com/about.html
foto dari http://www.palmbeachpost.com/shared-blogs/palmbeach/cerabino/media/grogan.jpg

You can also sellect color codes via admin theme options

That is some options to demo for you.

X