Mungkin bagi sebagian orang, judul di atas sedikit membingungkan. Kenapa agar sukses, justru harus berhenti bekerja? Padahal dengan bekerja itulah kita bisa menjemput kesuksesan dalam hal finansial dan karier. Bukankah mendapatkan pekerjaan saja sangat sulit? Memang benar pernyataan tersebut. Namun, di sini ada sebuah penawaran radikal yang mengajak semua pekerja untuk berhenti bekerja, tidak terikat lagi dengan perusahaan atau institusi pekerjaannya.
Kenapa demikian? Banyak hal yang mesti kita renungkan bersama dalam dunia kerja yang tidak disadari banyak orang. Berbagai masalah kerap timbul karena pekerjaan kita sehingga mengakibatkan muncul korban lainnya, yaitu keluarga dan kenyamanan hidup. Mulai dari kemacetan sehingga kita selalu membuang banyak waktu yang berharga hingga persaingan yang tidak sehat sesama pekerja lainnya.
Jika Anda bekerja di sebuah perusahaan, Anda tidak bisa memanajemen waktu sendiri, tapi Anda sudah menjadi robot yang mesti bekerja terprogram dan tidak boleh salah. Masuk pukul 8 pagi, tidak boleh telat dan baru boleh pulang pukul 5 sore. Padahal mungkin saja dalam perjalanan Anda mengalami banyak hambatan sehingga Anda harus berangkat lebih pagi dan baru sampai ke rumah ketika sudah malam, lalu istirahat, dan paginya harus kembali berangkat.
Begitulah rutinitas Anda sehari-hari. Manakah waktu Anda untuk keluarga dan masyarakat di sekitar Anda? Tentu saja hal ini akan mengurangi kualitas hidup (quality of life). Sebab, tidak ada lagi keseimbangan antara kegiatan mencari nafkah (bekerja), kegiatan di rumah, dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Hidup Anda menjadi terkekang oleh rutinitas yang penuh rasa keterpaksaan karena aturan kantor atau perusahaan.
Belum lagi situasi lain yang Anda hadapi di kantor tempat Anda bekerja. Anda harus bekerja di bawah tekanan, target, rapat-rapat yang menjemukan, atasan yang menyebalkan, dan berbagai karakter rekan-rekan kerja yang menjengkelkan, sinis, dan oportunis. Jika ingin mendapatkan kenaikan gaji, Anda harus menunggu waktu lama, biasanya satu tahun sekali. Bahkan, kerja keras yang Anda lakukan sebenarnya hanya untuk mengisi pundi-pundi keuntungan perusahaan, bukan untuk diri Anda. Anda hanya mendapatkan secuil dari hasil kerja keras tersebut.
Oleh sebab itu, Anda harus berani mendobraknya untuk mengubah nasib Anda sebagaimana yang telah dilakukan Ir. Murhananto, M.M. Padahal kariernya sudah mapan dengan gaji yang lumayan. Tapi ia merasa bahwa kenyamanan hidup dan kebahagiaan kelurga sama pentingnya dengan mencari nafkah. Maka, ia memutuskan untuk “berhenti bekerja” dan membuka usaha sendiri dengan niatan “dari bekerja menjadi berkarya”. Ia pun bisa memetik hasilnya sesuai kerja kerasnya dengan keuntungan (gaji) yang lebih memuaskan.
Tidak semua orang berani mengambil keputusan seperti dirinya karena berbagai alasan, mulai dari masalah modal, skil, relasi, dan model usaha yang akan dijalankan. Kini Anda tidak perlu khawatir, ia memiliki teknik-tekniknya secara mudah dan realistis bagi Anda dengan menyusun buku Nikmatnya Berhenti Bekerja. Buku ini akan menuntun Anda menjadi seorang entrepreneur sehingga Anda menjadi pribadi yang merdeka, bebas menentukan langkah, dan bisa menggaji orang lain.
Buku yang diterbitkan TransMedia ini berisi point-point penting yang sangat berpengaruh dalam melejitkan kehidupan Anda dari seorang pekerja menjadi pengusaha sukses dengan membuang seluruh keluh-kesah bekerja di perusahaan, belajar dari falsafah petani, strategi berhenti bekerja, mengubah paradigma kantoran menjadi orang rumahan, persiapan berbisnis, belajar dari pelaku bisnis, keyakinan tentang rezeki bekerja di rumah, dan lain sebagainya.