Desain rumah mungil tidak terlepas dari lokasi dan iklim. Iklim tropis di Indonesia identik dengan kelembapan dan curah hujan yang tinggi serta mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Agar dapat beradaptasi dengan lingkungan, desain rumah sebaiknya dibuat menyesuaikan dengan iklim tersebut.
Pada desain fasade rumah tropis, bisa dipilih menggunakan berbagai elemen tropis. Tujuannya, agar tampilan rumah terlihat lebih sejuk dan alami sesuai nuansa tropis alam Indonesia. Misalnya, pada penerapan dinding bisa diaplikasikan secara langsung maupun menggunakan secondary skin. Secara fungsional, secondary skin berguna untuk mereduksi panas matahari, terutama sinar matahari sore dari arah barat. Sedangkan secara estetika, secondary skin berfungsi untuk mempercantik fasade rumah.
Penggunaan material alam, tampilan rumah akan semakin menarik. Misalnya, material kayu dan batu alam sehingga ada kesan menyatu dengan alam. Kemudian diselaraskan dengan taman sehingga nuansa kesejukan semakin terasa sekaligus dapat menyajikan udara segar dan sehat. Taman bisa dibuat berupa taman vertikal untuk menghemat lahan.
Pada buku Ragam Fasade Tropis Minimalis karya Diorita Fitrianti dan Apel Ranthy Ramadhan ini akan menyuguhkan 30 desain fasade rumah sebagai inspirasi membangun rumah mungil, cantik, dan nyaman untuk Anda. Melalui buku ini, Anda bisa merancang rumah sesuai dengan kondisi alam tropis sehingga rumah mungil Anda menjadi tempat berteduh yang nyaman dan elegan.
Konsep-konsep desain tropis ini di antaranya, konsep tampil alami dengan batu paras, penggunaan batu bata ekspos, kombinasi batu alam dengan bambu, memaksimalkan tampilan dengan roster, penggunaan batu hitam secara menawan, dan konsep komposisi garis nan apik. Setiap desain yang terdapat pada buku terbitan TransMedia ini dilengkapi pula dengan simulasi asumsi perhitungan biayanya yang mengacu pada harga tahun 2011 di Jakarta. Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah mengaplikasikannya berdasarkan kemampuan keuangan Anda.