Suatu saat nanti, KTP mungkin tidak lagi mutlak berlaku. Semua orang akan memegang paspor sebagai tanda pengenal utama. Globalisasi kian menjadi-jadi. Proses terbukanya tapal batas akan semakin kuat dalam beberapa waktu ke depan. Bukan hanya barang yang free, tetapi manusia pun dapat berpindah dari satu negara ke negara lain layaknya perpindahan dari satu desa ke desa lain.
Anak di Jepang yang ketrampilannya saat SD merakit robot akan berhadapan dengan anak-anak dari negara berkembang seperti Indonesia yang ketrampilan di sekolahnya masih belajar menganyam janur. Keduanya sama-sama tumbuh dan kemudian berkompetisi. Bagaimanapun, kendali atas setiap orang akan terjadi oleh orang yang lainnya. Mereka akan saling mengontrol.
Pertanyaannya, apakah Anda akan membiarkan diri Anda atau anak-anak Anda di bawah kendali orang lain? Tentu kami harap Anda tidak membiarkannya begitu saja. Anda bisa berubah dan menjadi pemegang kendali. Kuncinya dengan memiliki nilai tambah untuk mentransformasi keunggulan komparatif bangsa ini menjadi keunggulan kompetitif. Nilai tambah ini bernama “kreativitas”.
Orang yang memiliki kreativitas akan menggunakan semua kemampuan yang dimilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara baru. Dunia terus berubah dengan kecepatan yang luar biasa, yang sebagian besar disebabkan oleh limpahan dan ketersediaan informasi yang sangat banyak dan mudah diakses.
Semakin cepat informasi keluar dan diterima, semakin cepat mereka menyerapnya, mengombinasikannya, dan merekomendasikannya untuk menciptakan konsep, teori, fakta, dan penemuan-penemuan baru. Hal inilah yang kemudian menjadi energi baru yang akan mempercepat kinerja. Pada limit ini, proses adalah nomor dua, yang terpenting adalah orientasi pada hasil. Yaitu terlebih dahulu dengan berimajinasi seperti apakah hasil yang hendak didapatkan. Dari orientasi pada hasil ini, kita tidak hanya bisa mencapai tujuan yang realistis, tapi bahkan bisa melampaui batas akal pikiran manusia secara umum.
Hal ini seperti yang dicontohkan oleh para penemu-penemu teknologi pada masa dahulu yang ketika itu ide dan obsesinya tidak realistis dan terkesan mustahil. Pada masa dahulu, ide besi terbang sebagai ilustrasi pesawat terbang menjadi sebuah cemoohan. Namun, ketika hal itu terbukti, semua mengakui sebagai lompatan dahsyat dalam teknologi yang bisa dicapai manusia. Sebuah ide mustahil, tapi bisa dicapai oleh seorang yang kreatif.
Buku Creative Worker terbitan TransMedia ini merupakan jembatan bagi Anda menuju manusia kreatif dalam menyongsong kemajuan zaman yang akan Anda alami atau oleh generasi selanjutnya. Buku ini akan membagikan kepada Anda sebuah pola dari akumulasi ilmu, baik teori maupun praktik untuk mendesain cara berpikir Anda agar kreatif, cerdas, dan inovator.
Buku ini merupakan manifestasi pemikiran dari segala pengalaman kerja, seminar, workshop, bedah buku, pelatihan pengembangan kompetensi, dan pembelajaran penulisnya, yaitu Arif Rahman. Ia mempersembahkan buku ini untuk orang-orang yang siap mengetuk pintu perubahan dan berani melangkah ke dalam, para pemilik brand dan business owners untuk membangun competitive landscape masa depan, untuk mereka yang ingin meng-upgrade pemikirannya dan berhasil di dunia kerja, dan lain sebagainya.
Melalui buku ini, Anda bisa menjadi pemenang dalam sebuah kompetisi bisnis, kerja, dan pergulatan pemikiran hanya bermodal kreativitas.