Korean wave mewabah di berbagai negara, terutama di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Korean wave yang masuk ke Indonesia meliputi barang-barang elektronik, perusahaan, karya seni berupa drama dan musik, serta produk kebudayaan. Akibatnya minat masyarakat Indonesia dalam mempelajari kebudayaan Korea pun meningkat, termasuk dalam belajar bahasa.
Untuk memberikan alternatif bahan belajar bahasa, Transmedia menerbitkan Buku Saku Lengkap Percakapan Sehari-hari dalam Bahasa Korea. Buku ini disusun Dwita Rizki Nientyas dan Lily Anarika. Keduanya adalah mahasiswa kajian Ilmu Bahasa dan Kebudayaan Korea di Universitas Indonesia.
Buku ini memuat aneka percakapan sehari-hari yang sederhana dan mudah dipelajari oleh awam, karena dilengkapi cara membaca. Percakapan berbagai situasi dan kondisi seperti di kantor, di rumah, di sekolah, dan di tempat umum bisa di jumpai dalam buku kecil ini.
Berikut penggalan percakapan yang dikutip dari buku ini.
Sela : Randi, cinca pakcwireul bogo sipheoyo?
Randi. Kamu benar-benar mau nonton Thirst.
Randi : Ne. Geunde Selaneun geu yeonghwareul bogo sipji aneumyeon dareun yeonghwado gwnchanayo.
Iya. Tapi, tidak apa-apa kok kalau kamu tidak mau menonton film itu.
Sela: Cheoneun sasil deuramana utgineun yeonghwareul joahageodeunyo.
Sebenarnya aku lebih suka film drama atau komedi, sih.
Randi: Geureom gin dari ajeossireul bolaeyo? Geu yeonghwaneun deurama yeonghwajiyo?
Kalau begitu kamu mau menonton Daddy Long Legs.
Buku ini ditujukan untuk para pemula yang ingin menguasai percakapan sehari-hari dalam bahasa Korea. Percakapan praktis dan mudah hanya bisa ditemui dalam buku ini. Selamat belajar bahasa Korea.