Pengolahan sampah yang efektif adalah sinergi dari semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Hal ini untuk mengurangi permasalahan sampah yang kian menggunung serta keterbatasan ruang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari penghematan hingga daur ulang, tapi tetap saja sampah menggunung.
Pengolahan sampah yang efektif adalah sinergi dari semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Hal ini untuk mengurangi permasalahan sampah yang kian menggunung serta keterbatasan ruang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari penghematan hingga daur ulang, tapi tetap saja sampah menggunung.
Ada usaha alternatif dan kreatif yang bisa sedikit mengurangi persoalan sampah. Ide ini muncul dari bagaimana mengolah sampah agar menjadi uang. Ingin tahu caranya? Gugun Gunawan, penyusun buku Mengolah Sampah Jadi Uang, melirik persoalan sampah ini menjadi celah usaha yang menguntungkan.
Sistem mengolah yang biasa dilakukan ada empat macam, antara lain: reduce, reuse, recycle, serta replace. Dalam bukunya, Gugun mencoba mengenalkan prinsip recycle dengan tujuan yang bermanfaat. Lewat prinsip ini, sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Walaupun tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi sudah banyak industri informal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Sebelum melakukan pengolahan sampah, terlebih dahulu harus mengetahui apa saja material yang dapat didaur ulang. Dari jenis sampah organik, kita bisa mendaur ulang:
Sampah rumah tangga (sampah sisa kegiatan rumah tangga), di antaranya: sayuran dan buah-buahan yang dibuang dalam proses memasak, serta makanan sisa (nasi basi, tulang ikan, dan buah-buahan busuk)
Sampah anorganik, diantaranya: botol bekas dari kaca, kertas, logam bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue, rangka meja, besi, dan rangka beton, plastik bekas wadah shampoo, deterjen, ember, dan lainnya.
Gugun mengenalkan empat jenis sampah yang perlu di daur ulang (recycle) antara lain sampah plastik, kertas, aluminium, kayu, sampah organik, ban bekas, dan lainnya.
Mengolah sampah plastik adalah sebuah harga mutlak, karena plastik tidak bisa diuraikan oleh tanah. Hal ini bisa mengurangi krisis sampah plastik. Salah satunya adalah mengolah sampah plastik menjadi biji plastik sehingga bisa dimanfaatkan kembali. Secara khusus Gugun, memberikan gambaran soal perkiraan modal, pembiayaan, serta cara mengolahan sampah plastik menjadi suvenir pernikahan.
Gugun juga mendeskripsikan kemungkinkan berkembangnya usaha pengepulan sampah. Dalam bisnis ini, biasanya dikhususkan seusai jenis sampah. Maka kita bisa mengenal adanya bandar plastik, bandar kertas, sampah plastic, botol, atau rongsokan besi. Omset pengepulan sampah ini cukup besar, yaitu Rp25.000.000,- hingga Rp30.000.000,-
Buku Mengolah Sampah Jadi Uang ini memberikan tip dan trik yang menjadi panduan mudah bagi Anda untuk mengelola sampah. Gambaran pengalaman dari berbagai narasumber yang telah sukses mengolah sampah bisa menjadikan inspirasi bagi Anda untuk mengelola bisnis sampah. Yang pasti, buku ini sangat membuka mata kita perihal sampah yang ternyata sangat menguntungkan secara finansial. Anda dapat mulai mengeruk keuntungan dari sampah. Dan buku terbitan TransMedia ini juga membuka mata kita soal usaha kreatif dari pengolahan sampah.