Description
“Jangan seenaknya membandingkan kadar cinta orang lain. Perihal kedalaman hati manusia, memangnya apa yang bisa kita ketahui?” ucapmu ketika aku sibuk menentukan cara mencintai milik siapa yang lebih baik.
Kata-katamu seperti mantra yang akhirnya membuatku tenggelam dalam lamunan yang panjang. Ketika itu, aku sadar bahwa untuk mencintai, aku hanya perlu menjadi diriku dan orang lain tetap menjadi orang lain.
Cinta tak tumbuh dari kepura-puraan yang masif.