habiskan-saja-gajimuMenurut kami, pasti Anda pernah atau mungkin saja sedang mengalami hal berikut tentang keuangan. Pertama, tidak dapat menabung karena selalu habis oleh kebutuhan. Kedua, selalu ada pengeluaran tidak terduga. Ketiga, merasa terhimpit karena merasa selalu kekurangan uang. Inilah bagian dari episode ironi hidup zaman modern. Semakin modern gaya hidup, semakin besar pula biayanya. Karenanya, Anda perlu membuat strategi perlakuan keuangan Anda secara modern pula. Seperti apakah itu?

 

Rumusnya sederhana, yaitu “Jangan sisakan gajimu, habiskan saja”. Benarkah? Betul. Jangan pernah berpikir untuk dapat menyisakan uangmu agar dapat menabung. Memang rumus ini terkesan radikal, tapi sebenarnya sangat realistis. Jika Anda karyawan atau wirausahawan yang memiliki pendapatan pas-pasan, di bawah enam jutaan, Anda pun pasti sering mengalami hal-hal di atas. Sekuat usaha dalam perencanaan keuangan di awal bulan untuk menyisihkan, misalnya 10% untuk menabung, tapi pada akhirnya terpakai juga untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Oleh sebab itu, segera ambil sikap radikal tersebut secara strategis dengan menghabiskan uang pendapatanmu. Justru cara ini akan lebih menyenangkan bagi Anda ketimbang selalu terbebani oleh pola penghematan agar selalu tersisa uang dari selisih gaji. Strategi ini yang akan membebaskan Anda dengan mengambil kontrol terhadap uang. Artinya, Anda bukan lagi berdasarkan besaran uang yang dimiliki untuk membuat perencanaan, tapi Anda sendiri yang terlebih dahulu membuat perencanaan strategis dengan mengontrolnya dan menghabiskannya untuk dibelanjakan.

Lhoo… lho… kok begitu? Jika dihabiskan, berarti kan tidak menabung, lantas bagaimana kalau mau investasi? Bagaimana untuk pendidikan anak? Bagaimana kalau perlu dana darurat? Nah, di sinilah langkah-langkah strateginya mulai berperan untuk menjawab semua pertanyaan tadi. Sebenarnya, tidak dihabiskan dalam konteks “membabi-buta”, tapi habiskanlah dengan cara yang benar, yaitu dengan membaginya menjadi empat macam, yaitu pengeluaran sosial, cicilan utang, saving, dan biaya hidup.

Keempat hal tadi memiliki prioritas yang harus didahulukan yang dibagi ke dalam pengeluaran fixed dan pengeluaran fleksibel. Setiap orang kondisinya berbeda-beda, sehingga prioritasnya juga dapat berbeda. Anda sendiri yang harus mengetahui dan menentukannya. Pengeluaran fixed bersifat pasti dan tidak dapat ditawar lagi nominal atau harganya. Sedangkan pengeluaran fleksibel berupa pengeluaran yang bisa ditawar-tawar dan dapat diperlakukan sekehendak kita.

Lalu seberapa efektif cara-cara tersebut? Anda tidak perlu bertanya efektivitasnya sebelum mencobanya. Jika ingin bukti konkret, sebenarnya itulah bagian dari rahasianya orang-orang kaya sejati. Mereka kaya bukan karena uang mengalir melimpah ruah dengan mudah, tapi kaya karena dibangun di atas fondasi strategi pengaturan keuangan yang tepat yang hampir sama dengan pola “menghabiskan gaji, tanpa tersisa”. Mereka tidak menunggu penumpukan uang dalam tabungan selama bertahun-tahun, tapi mengandalkan cashflow. Inilah cara yang paling menyenangkan dan mudah mengatur keuangan secara tepat.

Anda ingin tahu lebih jelasnya seperti apa dan bagaimana langkah-langkah aplikasinya dalam kehidupan langsung rumah tangga atau pribadi Anda? Ikuti penjelasan-penjelasannya di dalam buku “Habiskan Saja Gajimu” terbitan TransMedia. Buku ini ditulis oleh Ahmad Ghozali, seorang konsultan keuangan kenamaan pendiri Zelts Consulting. Ia telah banyak menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan keuangan, pribadi, keluarga, dan perusahaan.

Buku ini merupakan jawaban dari keluhan-keluhan yang merasa tertekan dalam mengatur keuangan keluarga, karena lebih sering tekor di akhir bulan. Buku ini akan mengedukasi Anda dalam mengelola keuangan secara baik dan benar sambil menumbuhkan investasi masa depan Anda secara menyenangkan. Buku ini bukan sekadar petuah teoritis, tapi langsung dapat dipraktikkan dengan mengambil contoh pada bagian terakhir buku ini, yaitu “In Action”. Pada prinsipnya, Anda akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi sejahtera.