Ketersediaan lahan yang semakin sempit dan mahalnya harga tanah membuat orang yang hendak membangun rumah mengernyitkan dahi. Namun, hal ini bisa Anda siasati dengan membangun rumah secara vertikal. Cara ini selain lebih efisien dan praktis, juga dapat menghemat lahan dan biaya. Sekalipun di lahan terbatas, Anda tetap sama dapat menikmati hunian yang nyaman dan memiliki banyak ruang.
Bagaimana merancangnya? Membangun rumah bertingkat di lahan yang terbatas tentu tidak semudah membangun di lahan yang luas. Lebar rumah tergantung pada lebar lahan yang tersedia. Dengan begitu, perlu adanya perhatian pada tampak bangunan agar bangunan tidak terlihat sempit dan tetap sedap dipandang. Pemilihan gaya dari tampak bangunan juga ditentukan oleh kebutuhan estetika. Jika gaya pada tampak bangunan terlalu berlebihan, tampilan rumah menjadi tidak menarik dan terkesan “penuh”.
Di antara hal penting yang mesti diperhatikan adalah pemilihan elemen-elemen pada fasade, mulai dari warna, bukaan, peletakan ruang, dan pemilihan material. Sedangkan gaya desainnya dapat Anda pilih dari tiga model, yaitu gaya modern-minimalis, gaya tropis modern, dan gaya mediteranian-kontemporer. Gaya yang sedang tren ialah gaya modern minimalis. Prinsipnya arsitekturnya cukup sederhana dan tidak rumit mengikuti kaidah “form follow function”, yaitu bentuk bangunan mengikuti fungsi yang ada di dalamnya.
Adapun gaya tropis modern bisa dibilang merupakan gaya yang paling tepat untuk diterapkan di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Gaya ini dianggap menjadi solusi desain dari beberapa permasalahan iklim tropis, seperti suhu udara, curah hujan, dan kelembapan yang tinggi. Unsur modern pada gaya bangunan ini terdapat pada bagian “kulit” bangunan. Kulit ini berfungsi sebagai shading device, yang mereduksi sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan. Bagian ini biasanya terlihat modern dengan adanya garis-garis vertikal maupun horizontal atau permainan bidang dan unsur geometri.
Sedangkan gaya mediterania dikenal dengan bangunan yang indah dan cerah. Gaya ini bisa diterapkan di Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan ciri khas seperti bentuk melengkung, banyak bukaan jendela, dan memiliki ornamen dekoratif yang cukup dominan. Atap pelana dengan kemiringan rendah menjadi satu ciri khas yang dapat dikenali pada bangunan dengan gaya mediterania. Umumnya, dindingnya memiliki tekstur yang kasar atau bahan alam yang di-finishing dengan plesteran.
Ketiga gaya rumah modern bertingkat di atas, dapat Anda temukan seluruhnya di dalam buku Inspirasi Rumah Bertingkat di Lahan Terbatas terbitan TransMedia Pustaka. Buku ini tidak hanya menjelaskan inspirasi desain rumah bertingkat, melainkan juga menjelaskan beberapa elemen penting dalam mendesain rumah yang berkaitan dengan warna, material, dan bukaan. Buku ini dilengkapi pula dengan asumsi perhitungan biaya yang bersumber dari Jurnal tahun 2012.
Buku ini ditulis oleh ketiga orang arsitektur, Diajeng Luki Astria, Maya Prawitasari, dan Rachmadiansyah Wibisono. Penulis memberikan 30 desain rumah modern minimalis, tropis modern, dan mediterania, mulai dari desain rumah di lahan 6 x 12, 6 x 15, 8 x 12, 9 x 12, hingga 9 x 15. Di antaranya, konsep modern dengan warna putih, rumah kayu, hijau nan cerah, garis-garis menarik, lengkung yang elegan, modern dan klasik mediterania, tropis berbingkai, dan tegak lurus minimalis.