Siapa saja ternyata bisa menjadi kreatif. Satu pesan ini disampaikan oleh Raul Renanda dalam peluncuran buku terbarunya berjudul “Mencuri Kreativitas Desainer” [TransMedia Pustaka, 2014] di Kinokuniya, Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (3/4/2014). Acara yang dihadiri sekitar 40-an audiens ini dimulai pukul 19.00. Setelah memperkenalkan diri dan menerangkan profesi yang dijalaninya sebagai arstiek, ia memaparkan betapa pentingnya berpikir kreatif ala desainer.
Siapa saja ternyata bisa menjadi kreatif. Satu pesan ini disampaikan oleh Raul Renanda dalam peluncuran buku terbarunya berjudul “Mencuri Kreativitas Desainer” [TransMedia Pustaka, 2014] di Kinokuniya, Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Acara yang dihadiri sekitar 40-an audiens ini dimulai pukul 19.00. Setelah memperkenalkan diri dan menerangkan profesi yang dijalaninya sebagai arsitek, ia memaparkan betapa pentingnya berpikir kreatif ala desainer. Raul mencontohkan seseorang yang jago masak belum tentu bisa sukses ketika merambah bisnis katering. Tapi bagi orang yang kreatif, ia akan mencoba memasak, kemudian menguji masakannya ke kalangan terdekat dan terus mengevaluasi masakannya. “Ia juga akan senang mendapatkan feedback tentang masakannya, lalu memperbaiki kekurangannya sehingga menghasilkan masakan yang sempurna,” ujar Raul.
Seorang desainer harus berpikir logis. Pola pikir desainer juga dapat diterapkan oleh non-desainer, pengusaha, dan siapa saja untuk bisnis, pengembangan diri, dan aktivitas sehari-hari. Dalam hal sederhana, Raul mencontohkan tentang kebiasaannya menyediakan es batu ketika memasak mi instan yang diseduh. “Ngapain harus repot menunggu mie yang baru diseduh dingin sendiri?”
Menurut Raul, desainer memang agak sedikit “nyeleneh” pola pikirnya. Ia juga menerangkan bahwa desainer itu hampir mirip seniman. Tapi ada perbedaan mencolok di antara keduanya. Seniman adalah orang yang mengekspresikan dirinya melalui sebuah karya. Sedangkan desainer adalah orang yang menciptakan karya dan memberikan solusi. Design is a way to solve a problem beautifully.
Salah satu poin penting dalam acara launching tersebut adalah penjelasan Raul tentang Design Thinking. “Dalam bisnis, design thinking bertujuan menghasilkan jawaban/hasil/produksi/aktivitas/komunikasi yang baru dan berbeda,” katanya. Beberapa produk atau brand sekarang menurut Raul agak sedikit “membosankan” karena tidak ada perubahan sama sekali. Setiap produk baru muncul, akan disusul model yang sama dari produk lainnya.
Di sesi akhir, Raul kemudian menceritakan pesan yang ingin ia sampaikan melalui bukunya, terutama mengenai 4 Design Actions: Conception (discover, care, alternate), Act Now, Smart Mistakes, dan Re-discover.
Ia bermimpi bahwa Indonesia harus memiliki banyak businessman yang sadar akan desain. Begitu pula sebaliknya. Designer without visionary businessman is nothing. “Buku ini menjembatani keduanya,” ucap Raul mempromosikan diri.
