Jumat, 3 Juli 2009 | Pesta Buku Jakarta 2009

Sesuatu hal yang berasal dari pengalaman biasanya lebih membekas untuk diceritakan dan dibagi. Demikian pula alasan Christine Lerin saat ditanya mengapa menulis buku 105 Permainan untuk Meningkatkan Kecerdasan dan Kreativitas Buah Hati. “Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman atau jurnal dari aktivitas anak saya, dari Cinta masih kecil hingga usia 6 tahun ini,” ujarnya menjelaskan di depan orang tua peserta talkshow 105 Permainan Anak di panggung utama Gelora Bung Karno.

Lerin, melanjutkan alasannya, saat ini banyak anak yang lebih memilih permainan di depan monitor atau yang bersifat elektronik. Padahal permainan tersebut tidak mengembangkan saraf motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar adalah gerakan yang dikontrol dari otot besar, contohnya anak berlari, naik sepeda, loncat, dan lain sebagainya. Sementara motorik halus bergerakan yang dikendalikan oleh saraf.

Talkshow yang dipandu oleh Yutika dari Transmedia ini, disambut antuias oleh anak-anak dan orang tua. Selain memberikan alasan-alasan dibalik semua permainan yang diberikan, Lerin juga menyuguhkan aneka game untuk berbagai usia. Misalnya game memasukan pulpen ke botol, game melempar bola, game memasang ekor binatang, game menyusun kalimat, dan lainnya. Peserta pemenang game tersebut langsung mendapatkan tas dan buku-buku dari Transmedia.

Permainan memasukkan pulpen ke botol, khususnya untuk usia 2 sampai 3 tahun, bisa dengan cara dipegang dengan tangan. Tujuannya selain melatih konsentrasi juga melatih kesabaran. Sementara untuk game memasang ekor bintang dan menyusun kalimat untuk mendorong kedekatan si anak dengan orang tua dan melatih daya kreativitas

Di tengah talkshow tersebut, Lerin juga langsung berinteraksi dengan pengunjung dan membuka sesi tanyajawab. Semisal pertanyaan, bagaimana cara agar anak usia satu tahun bisa cepat belajar bicara.
Lerin, menjawab, faktor lingkungan berpengaruh. “Orang-orang di sekitarnya sebaiknya sering mengajak anak berbicara. Dengan sering mendengar, anak-anak juga akan terlatih dan belajar mengucapkan kata. Ia juga menyarankan menggunakan permainan bercerita melalui foto. Cerita itu bisa menggunakan media foto keluarga.

Bagaimana melatih motorik halus anak dalam hal tulis-menulis, agar anak tulisannya bagus dan tidak acak-acakan? Menurut, Lerin, hal ini sebaiknya tidak dipaksakan. Tambahnya, wajar bila kelas satu tulisannya belum bagus. Asal bisa dibaca tidak masalah. Selain itu, anak juga bisa diajak membantu orang tua untuk mencuci beras atau buah, yang sangat berguna merangsang saraf motorik halusnya di bagian tangan.

Pada talkshow yang digelar sore itu, Lerin, juga didapuk untuk menyanyikan lagu anak-anak yang cukup popular: rainy day.

Nah, dalam buku 105 Permainan ini, Lerin mengelompokan permainan berdasarkan usia. Misalnya, usia 0 hingga 1 tahun, 1-2 tahun, dan seterusnya. Untuk usia 7 tahun, Lerin menunjukan bahwa anak di usia tersebut lebih menyukai permainan kompetisi dan berkelompok, seperti balap lari atau balap sepeda. Permainan yang bisa dilakukan di rumah biasanya permainan peran, seperti main kasir-kasiran atau lainnya.

Pada talkshow yang berlangsung satu setengah jam itu, Transmedia juga membagi-bagikan T-Shirt dan diskon khusus bagi pembeli buku 105 Permainan Anak di area talkshow. Tak lupa tanda tangan dari penulis buku langsung diberikan untuk para pembeli di acara tersebut.

Bagi para orang tua yang belum mendapatkan buku 105 Permainan Anak terbitan Transmedia ini, silakan kunjungi stan Transmedia di Pesta Buku Jakarta 2009. Dapatkan diskon dan siapa tahu Anda mendapat BlackBerry dari program Lucky Draw.