Kepada Yth Mas Ariyanto

    Kami seorang karyawan, beri kami jalan keluar untuk bisa usaha sendiri
    Sebagai catatan, usaha sambpingan kami:

    1. Susu Kedelai
    2. Toko MAPAN jual barang listrik dan elektronik

    Namun kedua usaha sampingan kami belum mencukupi, dan kami belum cukup berani meninggalkan karier saya sebagai karyawan.

    Terimakasih.

    Hormat kami,
    Pudjo Hartono

__________________________________

Yth.Bapak Pudjo

Terimakasih atas perhatian dan kesediaannya membaca buku saya. Insya Allah buku tersebut akan bermanfaat bagi usaha bapak. Sebenarnya dengan posisi bapak sebagai seorang karyawan dan kemudian memiliki usaha sampingan Susu Kedelai dan Toko Elektronik itu sudah cukup bagus. Artinya bapak sudah berhasil melewati ujian tahap awal, yaitu Berani Mulai dan Berani Berproses. Namun perlu saya sampaikan bahwa jika usaha tersebut "hanya" lah sampingan. Maka potensi penghasilannya maksimal adalah 3 x – 5 x lipat dari pendapatan bapak sebagai karyawan. Kalau bapak full time mengelola bisnis, maka potenso penghasilannya menjadi tidak terbatas lagi. Terutama jika bapak menerapkan sistem waralaba / franchise dalam bisnis bapak.

Yah, masalah saat ini bapak belum merasakan hasil yang signifikan itu adalah persoalan lain. Ada beberapa hal yang mungkin bisa bapak jadikan sebagai bahan evaluasi:

1. Apakah selama ini Managemen keuangan di usaha sampingan bapak sudah terpisah antara pendapatan pribadi dengan pendapatan usaha?. Begitu juga dengan pengeluarannya. Apakah sudah terpisah antara pengeluaran pribadi dengan pengeluaran usaha. Jika sampai dengan saat ini keduanya masih tercampur. Sebaiknya segera dipisahkan. Supaya bapak bisa mengetahui sebenarnya usaha bapak itu untung apa rugi.

2. Apakah selama ini bapak hanya memakan "buah"nya saja?. kalau iya. Berarti itu sudah benar. karena banyak pengusaha yang secara disadari ataupun tidak suka memakan "pohonnya" artinya modal yang harusnya dikelola justru digunakan untuk keperluan pribadi. itu yang menyebabkan banyak usaha tidak bisa bertahan lama.

3. Apakah selama ini setiap masalah di usaha langsung diselesaikan?.  Banyak pelaku usaha sampingan yang mengabaikan penyelesaian masalah dengan cepat. Akibatnya masalah yang sebenarnya kecil menjadi besar dan bahkan menjadi "duri dalam daging" di usahanya. Oleh karena itu setiap ada masalah sekecil apapun sebisanya segera diselesaikan.

4.Apakah selama ini "terjebak" dalam rutinitas semata?. Ini juga penting untuk dilihat, karena jika seorang pengusaha hanya berkutat dalam hal-hal teknis dan monoton, maka usaha pasti tidak akan bisa berkembang. Oleh karena itu jika usaha sudah berjalan sebaiknya segera delegasikan wewenang kepada orang lain. Dan kita selaku pemilik usaha tinggal menjalankan mekanisme kontrol dan berpikir pengembangan saja.

Masalah bapak sekarang masih menjadi karyawan sebenarnya tidak masalah. Sebaiknya memang bapak menguatkan dahulu pondasi keuangan  yang ada. Setidaknya bapak harus memiliki dana cadangan untuk keluarga dan dana cadangan untuk bisnis setidaknya untuk 1 tahun pertama. Saran saya, tidak perlu buru-buru memutuskan keluar dari pekerjaan sekarang untuk berbisnis. Perkuat posisi keuangan keluarga terlebih dahulu. Kemudian cadangkan dana operasional untuk 1 tahun usaha berjalan (anggap saja selama 1 tahun bisnis belum menghasilkan). nah, setelah itu silakan jika bapak ingin full 100% berbisnis. karena hanya dengan jalan bisbinislah potensi penghasilan tak terbatas bisa kita dapatkan. Saya tidak menyarankan bapak untuk buru-buru meninggalkan posisi karyawan, karena pada kenyataannya bisnis itu membutuhkan proses. dan proses itu membutuhkan kesiapan mental baik dari pelakunya sendiri maupun dari keluarganya. Sekian dulu pak. Semoga bermanfaat. Salam Sukses !!!